Transaksi E-Katalog Capai Rp 127 Miliar, Banyuwangi Raih E-Purchasing Awards Jatim 2023
Bupati Ipuk menjelaskan pihaknya terus mendorong pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui e-katalog lokal.
Banyuwangi, HB.net - Banyuwangi meraih peringkat kedua kabupaten/kota se-Jatim dengan transaksi terbanyak dalam pemanfaatan pengadaan barang/jasa melalui e-katalog lokal, dengan total transaksi sebesar Rp 127,96 miliar dalam E-Purchasing Awards 2023.
Penghargaan tersebut diserahkan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, kepada Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, Dwi Yanto, yang mewakili Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di Surabaya, Senin (29/05/2023).
Bupati Ipuk menjelaskan pihaknya terus mendorong pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui e-katalog lokal. Selain diyakini bakal lebih mudah, cepat, transparan, serta akuntabel, juga bentuk komitmen sekaligus penguatan untuk memaksimalkan pengadaan barang dan jasa produk-produk UMKM serta mendorong serapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Kami terus berkomitmen memanfaatkan e-katalog lokal untuk memberdayakan UMKM naik kelas dan berdaya saing. Harapannya ini bisa mengembangkan usaha kecil menjadi menengah, hingga besar,” kata Ipuk.
Pemkab terus meningkatkan peran UMKM dalam pengadaan barang dan jasa. Saat ini, 700 UMKM sudah mendaftar di e-katalog, dan mayoritas adalah UMKM lokal. Mulai dari kuliner, suvenir, alat tulis kantor, aspal, jasa servis kendaraan, dan sebagainya.
“Dengan masuknya UMKM lokal dalam e-katalog, maka penetrasi produk UMKM semakin meluas dan terserap market lebih besar,” harapnya.
Dwi Yanto menambahkan, menurut data dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), 2022 lalu tercatat prosentase transaksi pengadaan barang/jasa Banyuwangi lewat e-katalog tertinggi di Indonesia dilihat dari perbandingan besaran APBDnya.
“Dan tahun ini, juga terus kita genjot transaksinya, kita dorong lebih banyak UMKM untuk ikut masuk e-katalog lokal,” kata Dwi.
Berdasarkan data e-purchasing se-Provinsi Jatim hingga 22 Mei 2023, realisasi transaksi Banyuwangi mencapai Rp 285,74 miliar. Nilai ini meningkat dari tahun lalu. “Kita terus dorong OPD gunakan produk dalam negeri, terlebih produk lokal kita. Bahkan kita juga mengimbau, kalau OPD berkegiatan di kecamatan A, maka pesanannya menggunakan UMKM setempat,” urai Dwi.
Untuk mengoptimalkan upaya tersebut, pemkab melakukan sejumlah pendampingan kepada pelaku usaha kecil. Pelatihan juga digeber untuk meningkatkan kualitas produk UMKM. (guh/diy)