UPN Veteran Jatim Gelar Penyuluhan Pengolahan dan Penjernihan Air di Kembangbelor, Mojokerto
Tim terdiri Dr Farida Pulansari, S.T.,M.T., CSCM.,IPM. sebagai ketua tim pengusul, Ir. Endang Pudji W, M.MT. dan Isna Nugraha, S.T., M.T. sebagai dosen anggota, serta 3 mahasiswa yang berasal dari jurusan Teknik Kimia danTeknik Industri.
Mojokerto, HB.net – Air memiliki peran penting atau vital dalam keberlangsungan hidup. Di Dusun Paras, Desa Kembangbelor, Mojokerto, terdapat sumber mata air bersih dengan debit aliran air yang tinggi. Desa tersebut telah memiliki pelayanan KP Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kembangtelor sebagai mitra. Dalam pengelolaan air belum 100 persen terkelola dengan baik. Selama ini desa hanya menjual air yang telah difiltrasi secara alami ke depo atau perusahaan yang membutuhkan.
Berdasarkan hal itu, dilakukan pelaksanaan program hibah Penerapan Hasil Peneltian Bagi Masyarakat (Pihat) berbasis pengolahan dan penjernihan air menjadi air minum dalam bentuk kemasan di Desa Kembangbelor. Penyuluhan pengolahan dan penjernihan air ini dilakukan oleh tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPN Veteran Jatim dari Fakultas Teknik.
Tim terdiri Dr Farida Pulansari, S.T.,M.T., CSCM.,IPM. sebagai ketua tim pengusul, Ir. Endang Pudji W, M.MT. dan Isna Nugraha, S.T., M.T. sebagai dosen anggota, serta 3 mahasiswa yang berasal dari jurusan Teknik Kimia danTeknik Industri.
Tim Pengabdian Masyarakat Pihat UPN Veteran Jatim memberikan penyuluhan tentang pengolahan dan penjernihan air, Kamis, (21/7), di kantorKP SPAM Desa Kembangbelor. Penyuluhan tersebut dihadiri kepala dusun, perwakilan KP SPAM Kembangbelor, dan masyarakat desa.
Selain itu juga memberikan hibah bantuan berupa filter air mesin reverse osmosis atau alat paket depo pengolahan dan penjernihan air minum. Bantuan terdiri dari satu paket alat atau teknologi penyaring dan penjernihan air minum (pompa air, keran, housing filter, ultraviolet, katrid karbon, katrid spun, pipa).
“Akan lebih baik lagi kalau memang Desa Kembangbelor itu mempunyai air minum dalam kemasannya sendiri. Dijual sendiri. Bahkan dijual keluar daerah sehingga dapat menambah pendapatan desa,” kata Farida Pulansari, dosen Teknik Industri UPN Veteran Jatim.
Masyarakat juga akan dibekali dengan pemberian materi oleh dosen UPN Veteran Jatim tentang pembuatan miniman herbal pandan wangi, jahe, dan serai (Panjare). Minuman ini cocok dengan kondisi cuaca di Desa Kembangbelor yang dingin.
“Di sini dari ilmu kita nanti mungkin bisa disampaikan ke ibu-ibunya dasa wisma atau PKK. Kalau ada event arisan atau pertemuan bisa membuat sendiri air minumnya. Jadi tidak usah beli.” kata Endang Pudji, dosen Teknik Industri UPN Veteran JawaTimur.
Selain itu,Isna Nugraha, dosenTeknik Industri UPN Veteran Jatim juga menambahkan, dengan adanya pengabdian kepada masyarakat diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Kembangbelor.
Selain itu, tim dosen dan mahasiswa dari UPN Veteran Jatim juga membantu warga desa untuk me-launching merek dagang bagi air minum dalam kemasan (AMDK) yang akan mereka produksi sendiri, yaitu Amerta.
Kepala Dusun Paras menyambut baik Program Pihat . Dia berharap ke depannya agar memberikan pembinaan lebih lanjut agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Ketua KP SPAM Kembangbelor ini menambahkan, untuk alat seperti ini masih terbatas di daerahnya. “Alhamdulillah, semoga nanti betul-betul manfaat dan barokah bisa mengangkat ekonomi khususnya warga Desa Kembangbelor,” ujarnya. (*/ns))