Wali Kota Halalbihalal bersama 22.900 Guru SD-SMP Se-Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menggelar halalbihalal dengan 22.900 guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan (tendik) SD-SMP negeri serta swasta se-Surabaya, di halaman Balai Kota, Rabu (17/4).
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menggelar halalbihalal dengan 22.900 guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan (tendik) SD-SMP negeri serta swasta se-Surabaya, di halaman Balai Kota, Rabu (17/4/2024). Para guru hingga kepala sekolah tampak antusias berbondong-bondong bersalaman dengan Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji.
Dalam halalbihalal kali ini, tak hanya dihadiri oleh Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji, ada juga Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti, Sekretaris Daerah Kota Surabaya Ikhsan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh. Selain itu, ada pula istri Wali Kota Eri Cahyadi, Rini Indriyani serta istri Wakil Wali Kota Armuji, Iswahyurini.
Wali kota mengatakan, halalbihalal ini adalah sebagai momen silaturahmi sekaligus contoh untuk pembentukan karakter pelajar Kota Surabaya. Sebab, menurutnya guru adalah figur teladan dan menjadi contoh meneruskan syiar serta keyakinan yang diajarkan dalam agama, seperti halnya halal bihalal pada hari ini.
“Terima kasih banyak kepada para guru yang hadir hari ini. Kami harap, pembentukan karakter terhadap para pelajar di Surabaya bisa terus terlaksana dengan baik, seperti kegiatan pada hari ini,” kata Eri.
Di samping itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Yusuf Masruh ingin aspek pelajaran agama yang diterapkan di sekolah SD-SMP baik itu negeri maupun swasta akan terus diperkuat. Tujuannya, agar karakter anak-anak di Surabaya terbentuk sejak dini sehingga menjadi pemimpin yang berkarakter ke depannya.
“Pada intinya apa? Kalau di pelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) itu kan diajarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, juga ada berakhlak yang mulia. Nah disitulah implementasinya seperti ini, seperti kemarin saat ramadan bikin nuansa ramadan,” ujarnya.
Menurut Yusuf, pelajaran agama tidak melulu harus menargetkan soal khataman Alquran setiap hari kepada pelajar. Akan tetapi bagaimana menanam nilai-nilai agama di saat kegiatan belajar mengajar, maupun di momen ramadan dan idulfitri. “Kita nggak menarget anak, misalnya khatam tiga kali, empat kali, tidak. Tapi bagaimana saat nuansa ramadan itu disisipi dengan waktu-waktu yang religi dan saat ini lah fitrinya,” terangnya.
Dengan adanya kegiatan halalbihalal kali ini, ia berharap, setiap guru di sekolah bisa memberikan dampak yang lebih baik terhadap para pelajar Surabaya ke depannya. “Harapannya, nanti setiap sekolah bisa mengimbaskan khususnya dari aspek agama tadi,” pungkasnya. (ari/rd)