Wali Kota Minta Ulama Partisipasi Beri Masukan

Dalam audiensi, Habib Hadi menyampaikan dirinya mengajak tokoh utama hadir karena berupaya selalu menjalin tali silaturrahim dengan para alim ulama dan umaro se Kota Probolinggo. Selain itu, juga untuk menyamakan persepsi dan pemikiran antara pemerintah dengan alim ulama.

Wali Kota Minta Ulama Partisipasi Beri Masukan
Audensi yang digelar Wali kota dengan Ulama di Rumah Dinas.

Probolinggo, HB.net - Tidak hanya melakukan audensi dengan RT dan RW. Wali kota Probolinggo, Habib Hadi  juga menyempatkan untuk berkumpul dengan Ulama dan Tokoh Masyarakat (Tomas).

Audensi dengan Ulama itu dilakukan Wali kota di Rumah Dinas (Rumdin) Wali kota. Selain pejabat dilingkungan Pemkot, hadir pula Forkopimda, Kapolresta, Dandim, Kajari dan juga Ketua MUI, KH. Nizar Irsyad.

Dalam audiensi, Habib Hadi menyampaikan dirinya mengajak tokoh utama hadir karena berupaya selalu menjalin tali silaturrahim dengan para alim ulama dan umaro se Kota Probolinggo. Selain itu, juga untuk menyamakan persepsi dan pemikiran antara pemerintah dengan alim ulama.

"Mustahil suatu harapan bisa terwujud sempurna tanpa adanya kebersamaan. Penyampaian saran, kritik, masukan, keluh dan kesah (sangat penting dilakukan), sehingga pemerintah bisa memahami dan (sekaligus) pemerintah bisa memberikan masukan tentang regulasi dan aturan yang ada,” katanya.

“Inti dari kegiatan ini, saya meminta pada tokoh-tokoh agama untuk bisa menjadi garda terdepan dalam membentengi kerukunan dan ketentraman di lingkungannya masing-masing,” imbuhnya.

Merangkul seluruh organisasi Islam yang ada di Kota Probolinggo, Habib Hadi berharap ulama menjadi mediator ketika terjadi kesalahpahaman maupun perbedaan pandangan, serta memberi solusi atas perbedaan pandangan yang ada.

Kapolresta Wadi Sa’bani, media-media ramai memperbincangkan isu intoleran yang terjadi di dunia.

"Saya mohon para kiai dan alim ulama Kota Probolinggo, masuk ke dalam golongan cooling system umat. Dalam hal bahaya intoleran yang digaungkan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab untuk memecah belah persatuan kesatuan NKRI. Para tokoh agama diharapkan bisa meng-counter ini,” terangnya. (ndi/diy)