Warga Kota Jember Keluhkan Selokan Mampet

Bahkan selama bertahun-tahun, ratusan warga itu hanya mengandalkan kerja bakti secara swadaya. Untuk membersihkan aliran selokan besar selebar kurang lebih 2 meter yang berada di wilayahnya.

Warga Kota Jember Keluhkan Selokan Mampet
Beberapa warga yang melihat di seputar selokan yang mampet.

Jember, HB.net - Sebanyak 500 orang warga Lingkungan Kampung Tengah, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember. Selama lebih dari 5 tahun, mengeluh dengan mampetnya aliran selokan yang ada di wilayahnya. Mampetnya aliran air tersebut disebabkan oleh tumpukan sampah.

Bahkan selama bertahun-tahun, ratusan warga itu hanya mengandalkan kerja bakti secara swadaya.  Untuk membersihkan aliran selokan besar selebar kurang lebih 2 meter yang berada di wilayahnya.  

"Jadi selama 5 tahun bahkan mungkin sudah 10 tahun belakangan, dengan tidak lancarnya aliran selokan ini. Menyebabkan warga kami mengeluh dengan bau menyengat dari sampah," kata Ketua RW 16 lingkungan setempat Suyitno saat dikonfirmasi di rumahnya, Senin (02/10/2023). 

 Menurut Suyitno, dengan kondisi selama 3 bulan belakangan ini musim kemarau. Persoalan bau sampah dan aliran selokan yang tidak lancar itu menjadi masalah rutin yang harus dirasakan tiap tahun. "Untungnya tidak sampai ada penyakit macam-macam, bahkan meskipun juga banyak nyamuk tapi Alhamdulillah aman dari wabah demam berdarah," katanya. 

"Namun, kami berharap adanya perhatian dari pemerintah, karena kami selama ini hanya swadaya membersihkan selokan," imbuhnya. Warga setempat yang selalu membersihkan tumpukan sampah jika dihitung jumlahnya sampai menggunung.

"Kalau dihitung kira-kira sampai satu ton lebih. Kenapa kami meminta perhatian pemerintah, karena info terakhir yang kami terima. Penyebab sumbatnya aliran air ini. Karena aliran di muara sungai itu ada (bendungan atau DAM) yang jebol. Sehingga aliran air (selokan) tidak lancar apalagi musim kemarau seperti sekarang ini. Kemudian tumpukan sampah dengan tidak adanya penghalang, akhirnya membuat mampet aliran selokan," ujarnya.  

Mewakili warga, diharapkan segera ada perbaikan bendungan atau DAM di muara sungai. "Seandainya bendungan segera diperbaiki, saat ada aliran air yang normal. Tidak akan menyebabkan persoalan ini. Selama ini kami hanya mengandalkan air hujan agar aliran tetap lancar. 

“Tapi 3 bulan belakangan tidak hujan. Jadinya selokan ini mampet, banyak nyamuk dan menyebabkan bau.. Terkait aliran selokan di wilayah lingkungan Kampung Tengah itu. Diketahui ada dua arus selokan yang mengalir. Tapi muaranya dari Sungai Kali Jompo di belakang Jalan Mawar itu,” ungkapnya.

Menurut Salah Seorang Sesepuh, Susilo, aliran dari arah selatan lumayan lancar, tetapi yang utara ini yang jadi persoalan. Meskipun swadaya kerja bakti, kalau bendungan atau DAM tidak diperbaiki ya akan terus begini. "Keluhan yang paling dirasakan, adalah warga yang berdekatan langsung dengan aliran selokan ini," terangnya. (aji/yud/diy)