Warga Lumajang Diimbau Melek Mitigasi Bencana
Indah menyampaikan, dalam kurun waktu 2 tahun belakangan ini Lumajang dihantam bencana erupsi gunung semeru. Mitigasi perlu dilakukan agar masyarakat lebih mengenali risiko, sadar akan risiko bencana setya melakukan perencanaan dan penanggulangan bencana.
Lumajang, HB.net - Langkah-langkah mitigasi bencana menjadi instrumen penting yang harus dilakukan pemerintah maupun masyarakat. Apalagi, secara geografis Kabupaten Lumajang dikelilingi oleh gunung dan laut.
"Lumajang salah satu yang harus tanggap bencana, kita harus siap-siap kalau ada bencana. Karena memang kondisi geografis Lumajang," ujar Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni usai Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Bencana di Wilayah Jawa Timur (Jatim) serta Antisipasi Bencana Hidrometeorologi 2023-2024, di Ruang Sasana Wiyata Praja Kantor BPSDM Jatim.
Indah menyampaikan, dalam kurun waktu 2 tahun belakangan ini Lumajang dihantam bencana erupsi gunung semeru. Mitigasi perlu dilakukan agar masyarakat lebih mengenali risiko, sadar akan risiko bencana setya melakukan perencanaan dan penanggulangan bencana.
"Nah, belajar dari pengalaman, kita harus bisa mengantisipasi persiapan-persiapannya kalau seandainya kita terjadi bencana, kita sudah siap sedia, dan kita berdoa mudah mudahan tidak terjadi," katanya.
Dirinya juga meminta kepada Kalaksa BPBD Lumajang mulai memetakan daerah rawan bencana. Langkah yang tidak kalah penting lagi ialah ketersediaan cadangan logistik yang dibutuhkan apabila bencana terjadi.
Dalam hal ini Pemkab Lumajang mendapatkan suntikan bantuan berupa peralatan siap pakai dan bantuan dana siap pakai senilai Rp250 juta dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Saya minta kepada Kalaksa BPBD Lumajang untuk melakukan simulasi-simulasi agar masyarakat lebih siap menghadapi bencana. Dan juga saya akan melakukan pengecekan-pengecekan di gudang gudang bulog, mungkin ya beras. Kita harus bisa menggunakan cadangan beras bencana, kan seperti itu harus kita siapkan termasuk kita juga akan melakukan pengerukan normalisasi sungai," pungkasnya. (ron/diy)