Agar Mudik Lebaran Aman, DPRD Surabaya Imbau Masyarakat Vaksin Booster dan Terapkan Prokes
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Surabaya, Dr Akmarawita Kadir mengimbau kepada masyarakat, utamanya warga Surabaya yang sudah vaksin kedua, sebaiknya vaksin booster untuk mudik Hari Raya Idul Fitri agar lebih aman.
Surabaya, HB.net - Idul Fitri 1443 Hijriah nanti berbeda dengan dua tahun Lebaran sebelumnya yang masih dalam situasi Covid-19. Selama dua tahun mudik dilarang. Sedangkan tahun ini pemerintah memberikan kelonggaran kepada masyarakat untuk mudik ke kampung halaman.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Surabaya, Dr Akmarawita Kadir mengimbau kepada masyarakat, utamanya warga Surabaya yang sudah vaksin kedua, sebaiknya vaksin booster untuk mudik Hari Raya Idul Fitri agar lebih aman.
Meski demikian, dia mengingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
“Karena apa, vaksin booster sebenarnya untuk menambah imun setiap orang yang sifatnya lebih pencegahan.” kata Akmarawita.
Dia mengatakan , saat mudik hari raya, memungkinkan masyarakat untuk berkerumun. Sehingga dia meyakini bila yang sudah terima vaksin booster anti bodinya lebih kuat.
“Setiap orang yang sudah divaksin kedua. 3-6 bulan memang secara penelitian anti bodinya menurun. Antibodi virus Covid-19 di dalam tubuhnya.” terang dia.
Dengan dasar itu, lanjut Akmarawita, masyarakat yang anti bodinya menurun cenderung lebih rentan terpapar dibanding dengan yang sudah booster.
Petugas mengecak tiket calon penumpang kereta api.
” Itulah sebabnya, yang kedua kali vaksin, apalagi sudah di atas 6 bulan Itu diwajibkan untuk tes antigen dan PCR, ” ungkap dia.
Lebih jauh, dia menjelaskan, bahwa vaksin booster sebenarnya sangat baik untuk memutus mata rantai Covid-19. Namun perlu ditindak lanjuti dengan screening 3T, yakni testing, tracing, treatment. “Jadi ketika ada orang yang sudah anti bodinya turun. Dia rentan untuk terkena dan dia ditracing positif. Sebaiknya dia tidak melakukan mudik, ” kata dia.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan kesempatan bagi ASN dilingkungan Pemkot Surabaya untuk biasa pulang kampung. “Sudah dua tahun gak mudik. Sekarang waktunya ASN dan semua jajaran bisa mudik. Dan, ini menjadi bulan yang penuh berkah. Mereka nantinya bisa berkumpul keluarga di kampung halaman,” kata Wali Kota Eri.
Meski demikian, Cak Eri, sapaan akrabnya, dia mewanti-wanti jajarannya untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) selama mudik Lebaran. Agar tidak tertular atau menulari keluarga di kampung halaman.
“Saya minta semua yang mudik ingat prokes,” ucapnya.
Terkait berapa lama mudik bagi ASN, wali kota mengatakan tetap mengikuti aturan pemerintah pusat. Presiden Joko Widodo telah menetapkan cuti bersama Idul Fitri selama empat hari, yaitu 29 April dan 4-6 Mei.
Selama mudik Lebaran, ASN dilarang menggunakan mobil dinas ke kampung halaman. Aturan tersebut saat ini sedang dibahas lebih detail.
“Yang jelas, mobil operasional tetap digunakan selama bertugas,” ujarnya.(lan/ns)