Angka Stunting di Kabupaten Probolinggo Capai 35,4 Persen
Paparan tersebut disampaikan Plh Bupati Heri secara virtual kepada Tim Panelis Penilaian Kinerja Stunting Provinsi Jawa Timur (Jatim) dalam Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam rangka percepatan penurunan stunting terintegrasi.
Probolinggo, HB.net - Masih tingginya angka stunting di Kabupaten Probolinggo perlu adanya penanganan ekstra dari Pemkab Probolinggo. Untuk itu, harus ada bukti nyata dan kekompakan bersama. Dari sana, Plh Bupati Probolinggo Heri Sulistyanto memaparkan program percepatan penurunan stunting terintegrasi yang dilakukan Pemkab Probolinggo.
Paparan tersebut disampaikan Plh Bupati Heri secara virtual kepada Tim Panelis Penilaian Kinerja Stunting Provinsi Jawa Timur (Jatim) dalam Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam rangka percepatan penurunan stunting terintegrasi.
Hasil survey kesehatan Indonesia 2023, angka stunting di Kabupaten Probolinggo mencapai 35,4 persen. Artinya 1 dari 3 balita berstatus stunting. Sedangkan hasil bulan timbang Agustus 2023 capaian 12,77 persen. Dari data tersebut terdapat disparitas angka yang luar biasa jauh.
Data sasaran intervensi konvergensi prevalensi stunting 2023 didasarkan atas hasil bulan timbang Agustus 2022 serta pendataan keluarga 2022. Jumlah keluarga berisiko 96.752 keluarga atau sebesar 25,81 persen dan jumlah kasus stunting 11.712 balita atau sebesar 14,88 persen. Secara detail data jumlah keluarga resiko stunting, balita pendek dan sangat pendek di masing-masing desa/kelurahan telah tercantum dalam web aksi Bangda Kemendagri.
Berdasarkan hasil identifikasi kendala/masalah dan rekomendasi intervensi dalam rapat TPPS Kabupaten Probolinggo, yang sudah disampaikan dalam web aksi Bangda Kemendagri, maka disusun perencanaan dan penganggaran pada perangkat daerah terkait sesuai tugas dan fungsi masing-masing berdasarkan Perpres. 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Trend prevalensi stunting di Kabupaten Probolinggo dari 2020-2024 berdasarkan hasil bulan timbang menunjukkan penurunan yang signifikan. Pada 2020 sebesar 16,44 persen dan 2024 sebesar 12,70 persen hingga Februari 2024. Target nasional prevalensi stunting 2024 sebesar 14 persen. Di 2023 Kabupaten Probolinggo sudah berada dibawah target nasional.
“Dalam upaya percepatan penurunan stunting dilaksanakan praktik baik bersama stakeholder diantaranya BASS (Bapak Asuh Anak Stunting), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)/CSR dan PT POMI/CSR,” tegasnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Prov Jatim, Benny Sampirwanto mengatakan penilaian kinerja penurunan stunting adalah suatu proses atau serangkaian kegiatan yang dilakukan Pemda provinsi untuk mengevaluasi kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting dengan menggunakan instrument penilaian berdasarkan indikator dan periode waktu yang ditetapkan. (ndi/diy)