Atasi Stunting, Pemkab Pamekasan Siapkan Rp 100 Miliar
Wabup juga menambahkan jika ada ibu yang lengannya kurang dari 12 senti besarnya usahakan jangan dulu mempunyai anak karena berpotensi untuk stunting dan salah satu penyebabnya lagi perkawinan usia dini.
Pamekasan, HB.net - Angka stunting menurut data Kementrian Kesehatan hasil riset kabupaten Pamekasan masih ada diangka 30 persen. Kamis (22/09/2022). Hal ini dikatakan, Wakil Bupati Pamekasan RB, Fattah Jasin.
"Tetapi kenyataanya Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan melakukan survei mandiri, angka stunting tidak sampai 30 persen, jadi itu data dari kemenkes itu harus di update terus," haranya.
"Semoga akan bergerak secara holistik karena tidak bisa hanya mengandalkan Dinas Kesehatan, harus menyeluruh tidak hanya pada bayi tapi sejak ibu belum kawin itu juga ada treknya," imbuhnya.
Wabup juga menambahkan jika ada ibu yang lengannya kurang dari 12 senti besarnya usahakan jangan dulu mempunyai anak karena berpotensi untuk stunting dan salah satu penyebabnya lagi perkawinan usia dini.
"Program oleh semua instasi apapun vertikal ataupun kabupaten kota itu harus ada di puskesmas terdekat karena puskesmas bukan hanya milik Dinas kesehatan tapi milik masyarakat karena pembangunan tersebut memakai uang rakyat," tegasnya.
Fattah menambahkan, dari data dinkes sendiri 11 persen yang kurang update dari pihak lembaga kementrian, bahkan Kabupaten pamekasan tidak pernah diberitahu mengenai penyelengara riset dan lain sebagainya.
"Harusnya ya dari dinkes ada laporan, dari lembaga datang memberikan laporan, ini langsung datang dari jakarta tampa ada laporan atau pemberitahuan," ungkapnya
Harapannya semoga ke depan angka stunting yang ada betul-betul real atau sesuai. Karena 30 persen ada di spesifik khusus kesehatan dan 70 persen ada di sensitif lingkungan air bersih kemudian perilaku hidup sehat.
"Kita sudah mengupayakan kepada 12 OPD terkait, dan hampir 100 Miliar dana pada 2022 khusus untuk stunting," pungkasnya. (dim/diy)