Lapangan Banyu Urip Masih "Subur"

Lapangan Banyu Urip Masih
Lapangan Banyuurip yang terletak di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

 

 

Tuban, HARIAN BANGSA - Minyak mentah di Lapangan Banyu Urip, di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur  masih "Subur". Hal itu terbukti dari kapasitas produksinya secara nasional mencapai 200.000 barel per hari.

 

ExxonMobile Cepu Limited (EMCL) sebagai operator pun tidak menyia-nyiakan peluang besar tersebut. Apalagi dari lapangan ini menyebutkan, bisa membantu sekitar 25 persen dari total kebutuhan produksi minyak nasional. Oleh sebab itu, EMCL dibawa pengawasan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Jabanusa telah berkomitmen menjalankan operasi yang aman dan ramah lingkungan.

 

"Kami akan terus berkomitmen mengola sumber energi dari Lapangan Banyu Urip untuk kebutuhan nasional," kata External Engagements and Socioeconomic Manager EMCL, Tezhart Elvandiar saat acara Ngabuburit Bareng bersama Media di Kabupaten Tuban di Resto Kayu Manis, pada Selasa (25/3/2025).

 

Ia menuturkan, sebelum rencana pengembangan Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu pada 2005-2006, awalnya diperkirakan potensi produksi sekitar 450 juta barel minyak mentah. Bahkan, kapasitas produksi puncaknya diproyeksikan mencapai 165.000 barel per hari dalam dua tahun pertama. Namun, setelah pembangunan fasilitas produksi dan analisis data geologis dan sumur, estimasi tersebut mengalami peningkatan signifikan.

 

"Pada saat itu ExxonMobile dengan SKK Migas melakukan revisi estimasi dan hasilnya mengejutkan. Ternyata potensi cadangan minyak di bawah Lapangan Banyu Urip terdapat 1 Milyar barel," ungkap Etang begitu disapa.

External Engagements and Socooeconomic Manager EMCL, Tezhart Elvandiar

 

Optimis terhadap data geologis yang ada, produksi puncak juga melampaui perkiraan semula. Selanjutnya, produksi terus berlanjut lebih dari lima tahun dengan kapasitas lebih dari 150.000 barel per hari. Bahkan, rata-rata produksi mencapai sekitar 200.000 barel per hari dan terkadang tembus 235.000 barel per hari pada puncaknya.

 

Mengingat kesuburan Lapangan Banyu Urip ini tentu memberikan dampak besar bagi perekonomian negara. Tercatat dari data hasil produksi Blok Cepu ini, ExxonMobil telah menyumbangkan sekitar Rp 29,5 miliar dolar AS ke kas negara. B

 

"Kalau dirupiahkan ya setara dengan sekitar Rp 570 Triliun," ucapnya singkat.

 

Tidak berhenti disitu, dari Lapangan Banyu Urip ini juga memberikan kontribusi besar bagi daerah penghasil migas, melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Migas. Tentu dari sisi ekonomi lebih dari 200.000 masyarakat di sekitar daerah operasi juga merasakan dampak positif. Hal itu melalui berbagai program pemberdayaan yang dijalankan oleh ExxonMobil.

 

"Ada tiga pilar utama program pemberdayaan masyarakat, yaitu meliputi Bidang Ekonomi, Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan. Tentu seluruh program itu dirasakan oleh Masyarakat Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Blora dan Kabupaten Tuban," beber Etang. (suwandi)