Awas, Motor Curian Diiduga Dilarikan ke Bangkalan
Polisi untuk kali kedua mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Polisi untuk kali kedua mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Polisi hanya membutuhkan waktu beberapa jam pasca kejadian dan diungkap oleh korban pemilik kendaran secara langsung
Pengungkapan pertama di tempat kejadian Jalan Keputih, Sukolilo, pada bulan Desember 2024. Korban adalah pengendara Honda Vario 125 pemilik bekerja sebagai jasa pengantar barang. Dia berhasil menemukan motornya di sekitar Bangkalan dengan melacak dari disinyal GPS handphone (HP) yang tertinggal di jok motor.
Dan kedua adalah korban Rohman (35) warga Wonokusumo. Dia kehilangan motor Honda Beat Hitam nopol S 3830 JAP pada Selasa (11/2) pukul 11.30 WIB. Dia berhasil menemukan motornya berada di tengah sawah Desa Sendang Rejeh, Labeng, Bangkalan, di hari yang sama pukul 13.40 WIB.
Kali kedua tentang keberhasilan ditemukan motor hasil curian yang dilakukan sendiri oleh sang korban. “Saya berhasil melacak keberadaan motor saya yang dicuri karena motor sudah dipasang GPS. Untuk antisipasi dan ternyata itu berhasil,” ujar Rahman.
Menindaklanjuti tentang adanya kejadian pencurian di Jalan Wonokusumo, Semampir, Kapolsek Semampir AKP Heri memberikan keterangan bahwa kejadian curanmor itu pihaknya mendengar dari sebuah radio swasta di Surabaya.
“Namun korban belum melaporkan secara resmi ke Polsek Semampir. Kami sudah berupaya berkordinas dengan Polsek Kenjeran karena sempat terdeteksi pelaku berada di Jalan Tambakwedi, wilayah hukum Kenjeran,” ujar kapolsek Semampir, Rabu (12/2).
Sinyal GPS yang terpasang di motor Honda Beat Hitam milik korban sempat terdeteksi di sekitaran Jalan Tambakwedi, Kenjeran, Surabaya. Namun tidak lama bergeser ke Jembatan Suramadu menuju Bangkalan. Hingga titik terakhir pemberhentian berada di lokasi pematang sawah Desa Sendang Rejeh, Kecamatan Labeng.
Dari temuan motor hasil curian yang berada di tengah sawah, sehingga korban meminta bantuan polsek terdekat yaitu Polsek Sukolilo,Bangkalan. Hal itu diutarakan oleh Kapolsek Bangkalan AKBP Hendro Sukmono.
Menurut perwira berpangkat dua melati dan mantan kasat reskrim Polrestabes Surabaya memberikan keterangan bahwa korban sempat meminta bantuan ke Polsek Sukolilo. “Anggota reskim dan Sabhara polres menuju lokasi tempat beradanya motor milik korban yang dicuri. Di situ terlihat hanya ada motor tanpa ada satu orang pun. Motor kita amankan di Polres Bangkalan,” ujarnya.
Diduga pelaku pencurian meletakan motor hasil curian di pematang sawah untuk antisipasi bila motor itu terpasang GPS. Para pelaku mencoba belajar dari pengalaman tentang aksi pencurian di TKP Jalan Keputih Tegal, Sukolilo, Surabaya.
Hendro Sukmono juga menambahkan bahwa pihaknya gencar melakukan penertiban balap liar dan pemeriksaan surat surat kendaraan penguna jalan. Dari getolnya melakukan razia keabsahan kendaraan bermotor merupakan langkah menekan beredarnya motor hasil curian yang berkeliaran di Bangkalan.
Saat ditanya tentang beberapa pendapat dan stigma masyarakat bahwa Madura merupakan tempat pelarian bagi motor hasil pencurian, Hendro Sukmono mengungkapkan bahwa memang ada anggapan itu dan ada di pemikiran masyarakat.
“Namun itu tidak bisa secara totalitas dituduhkan karena aksi pencurian dan penadah hasil pencurian bisa dimana saja. Yang penting kita kerap melakukan razia kendaran bermotor dan juga balap liar, juga kerap patroli ditempat rawan,” tutupnya.(yan/rd)