Dampingi Panglima TNI dan Kapolri, Gubernur Tinjau dan Pastikan Vaksinasi untuk Santri

Vaksinasi untuk kalangan santri di Lirboyo ini merupakan program Serbuan Vaksinasi yang dicanangkan oleh Panglima TNI dan dikoordinasi oleh Kodam V Brawijaya.

Dampingi Panglima TNI dan Kapolri, Gubernur Tinjau dan Pastikan Vaksinasi untuk Santri
Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto bersama pengasuh Pondok Lirboyo Kiai Anwar Mansyur saat meninjau vaksinasi di Pondok Pesantren Lirboyo, Kamis (26/8/2021).

Kediri, HB.net - Setelah Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau serbuan vaksinasi Covid-19 di pondok pesantren Tebuireng, Jombang, giliran Pondok Pesantren Lirboyo Kediri yang didatangi oleh jajaran Forkopimda Jawa Timur, Kamis (26/8). 

Begitu tiba di Pondok, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, disambut langsung pengasuh pondok pesantren yaitu Kiai Anwar Mansyur dan Kiai Abdullah Kafabih beserta ibu nyai. Pasalnya saat ini di Lirboyo ini ada sebanyak 36 ribu.

Vaksinasi untuk kalangan santri di Lirboyo ini merupakan program Serbuan Vaksinasi yang dicanangkan oleh Panglima TNI dan dikoordinasi oleh Kodam V Brawijaya. Para santri dengan usia 12 tahun hingga 17 tahun disuntik vaksin Sinovac untuk dosis yang pertama. Total ada sebanyak 5 ribu dosis yang diberikan untuk para santri Lirboyo dalam dua hari ini. 

Dalam wawancara dengan media, Gubernur Khofifah mengatakan, vaksinasi untuk santri pondok pesantren di Jatim dilakukan serentak. Saat ini total ada sebanyak 110 pesantren yang tengah dilakukan vaksinasi.

"Vaksinasi berbasis pesantren ini dilakukan serentak sesuai dengan stok vaksin yang ada. Oleh sebab itu kalau kebutuhannya sekarang 36 ribu untuk Lirboyo, dua hari ini kan baru 5 ribu dosis yang disuntikkan, TNI dan Polri akan mengawal ini sampai 7 September maka kita ingin ada vaksinasi yang lebih masif sehingga proses pengendalian sampai menghentikan penyebaran virus bisa kita maksimalkan," kata Khofifah. 

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan, penyebaran virus corona ini memang belum berhenti sehingga memang harus dilakukan banyak upaya yang strategis dan intensif guna menghentikan penyebaran dan juga menguatkan kekebalan. Oleh sebab itu vaksinasi ini trus digencarkan, termasuk di antaranya untuk para santri. 

"Ini adalah ikhtiar kita semua bagaimana agar anak-anak santri kita selalu sehat, dan jangan lengah untuk menerapkan protokol kesehatan," tambahnya. 

Sementara itu berdasarkan data Satgas Covid-19 Jawa Timur per hari ini capaian vaksinasi di Jawa Timur telah mencapai 28,4 persen untuk dosis pertama, dan 15,9 persen untuk dosis kedua. Sedangkan untuk usia pelajar atau remaja sendiri yang telah divaksin ada sebanyak 7,38 persen, dan dosis kedua baru 3,4 persen dari total target sasaran usia 12-17 tahun adalah 3,5 juta orang. 

Per hari daerah di Jatim yang paling tinggi capaian vaksinasi dosis pertama adalah Kota Surabaya yaitu 78,17 persen, kemudian Kota Mojokerti 107,9 persen, dan Kota Kediri sebanyak 69,1 persen. 

Sedangkan untuk daerah yang masih butuh didorong adalah Kabupaten Sampang yang masih 8,9 persen, Kabupaten Sumenep baru 9,7 persen dan Kabupaten Pamekasan sebanyak 10,4 persen. 

Sementara itu pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kiai Abdullah Kafabih menyampaikan terima kasihnya atas perhatian vaksinasi yang diberikan oleh Forkopimda Jawa Timur. 

"Terima kasih ibu Gubernur, Kapolda, Pangdam, atas dukungan bagi pesantren kami, dan saya sampaikan alhamdulillah pesantren kami aman, sebab disamping santri kami ketat menerapkan prokes, setiap malam santri kami juga rutin berinstighosah," tegas Kiai Abdullah Kafabih. 

Sebab menurutnya, virus ini yang bisa menghilangkan adalah Allah SWT. Maka harus ada bagian dari manusia di bumi yang bersama-sama menyampaikan taubat dan memohonkan agar virus ini bisa segera hilang dari bumi Allah. (dev/ns)