Dapat Rp 10,3 Miliar dari DBHCHT, RSUD Waluyo Jati Siapkan Layanan "BUGARR"

Rumah Sakit (RS) milik Pemkab Probolinggo ini mendapatkan anggaran Rp 10,3 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ditahun 2024 ini.

Dapat Rp 10,3 Miliar dari DBHCHT, RSUD Waluyo Jati Siapkan Layanan
Tampak dari depan, RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Probolinggo, HB.net - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo terus men yiapkan inovasi dalam peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Probolinggo.

Rumah Sakit (RS) milik Pemkab Probolinggo ini mendapatkan anggaran Rp 10,3 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ditahun 2024 ini.

Jelas saja, dengan anggaran besar DBHCHT itu Rumah Sakit Waluyo Jati telah betul-betul serius dalam peningkatan pelayanan kesehatan. Bahkan, saat ini slogan mereka sudah menjadi komitmen bersama dalam melayani masyarakat.

Kini, RSUD Waluyo Jati telah berkomitmen menyiapkan slogan baru yakni BUGARR yang artinya Bersih, Unggul, Gerak Cepat, Aman, Ramah dan Rapi.

"Maksudnya, Bersih kini RSUD Waluyo Jati sudah bersih, Unggul maksudnya dalam layanan, Gerak Cepat dalam semua pelayanan ke pasien, Aman rumah sakitnya, Ramah petugasnya dan Rapi saat ini rumah sakit kami," ujar Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, dr. Yessi Rahmawati Sp. OG kepada wartawan HARIAN BANGSA, Selasa (29/10/2024).

Tidak hanya itu, dalam pengelolaan dana DBHCHT senilai Rp 10,3 miliar itu digunakan untuk pemenuhan pelayanan kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan maupun pengembangan RSUD.

Adapun, dr. Yessi merinci jika pihaknya melakukan pengadaan mesin Genset 650 KVA sebagai penyedia atau penambahan daya terhadap ruang pelayanan baru untuk pasien pasang ring jantung.

"Kita anggarkan senilai Rp 2,126 miliar dan tambah daya listrik senilai Rp 3,6 miliar. Selain itu, ada juga pembangunan jalan paving area ruang perawatan yang digunakan untuk akses jalan untuk pelayanan baru bagi pasien cuci darah. Kita buat ini, agar akses rapu dan bersih dan memudahkan pasien," terangnya.

 

Selain itu, masih dikatakan dr. Yessi ada juga pemasangan instalasi jaringan listrik ruang cathlab yang menelan anggaran 300 juta dan terakhir, pembangunan doorloop yang menelan anggaran mencapai Rp 2,7 miliar.

"Total anggaran yang kita terima dari DBHCHT senilai Rp 10,3 milyar yang digunakan untuk pengembangan rumah sakit dan pemenuhan penyediaan layanan kesehatan. Kita memang sudah komitmen untuk meningkatkan seluruh pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Probolinggo," tegasnya.

ihaknya akan semaksimal mungkin memberikan pelayanan bermutu dan unggul kepada masyarakat. "Saya memang punya target, agar RSUD Waluyo Jati terus berbenah dan menjadi satu-satunya Rumah Sakit Umum milik Daerah yang betul-betul berubah total. Perubahan yang saya siapkan adalah menjadi RSUD Bersih dan Rapi dan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," imbuh dr. Yessi yang masih 4 bulan menjabat tersebut. (ndi/diy)