Dengan Aplikasi TE, Jawa Timur Berkontribusi Penyediaan Bibit Unggul Sapi untuk Indonesia
Di Jatim sendiri, teknologi TE sudah berlangsung sejak tahun 2019. Tahun ini, Jawa Timur menargetkan Transfer Embrio (TE) sebanyak 100 aplikasi.
Surabaya, HB.net - Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur menerapkan teknologi Transfer Embrio (TE). Hal tersebut merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan penyediaan bibit unggul sapi.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Ir. Indyah Aryani. M.M mengatakan, keberhasilan dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas sapi melalui strategi upgrading ternak lokal denan tehnologi Inseminasi Buatan sangat ditentukan oleh kualitas genetik bibit yang digunakan. Proses pembentukan bibit unggul yang telah dilakukan membutuhkan biaya yang tinggi dan waktu yang lama di sisi lain bibit unggul impor harganya mahal.
“Penerapan dan pengembangan teknologi Reproduksi Transfer Embrio (TE) di Jawa Timur merupakan langkah jitu, strategis dan cepat dalam peningkatan kualitas genetik ternak sapi perah dan sapi potong melalui pemenuhan kebutuhan bibit sapi yang berkualitas," kata dia.
Di Jatim sendiri, teknologi TE sudah berlangsung sejak tahun 2019. Tahun ini, Jawa Timur menargetkan Transfer Embrio (TE) sebanyak 100 aplikasi.
Aplikasi 2022, sudah dilakukan sebanyak 41 ekor yakni di Kabupaten Jember 14 ekor, Kota Probolinggo 11 ekor, Situbondo 8 ekor, Jombang 4 ekor, Bondowoso 2 ekor, Mojokerto dan Bojonegoro masing masing 1 ekor.
Aplikasi Transfer Embrio (TE) di Jawa Timur telah membuktikan hasilnya yakni berhasil dijaring oleh BIB Lembang sebanyak 2 ekor sapi Simental dari Kota Probolinggo dan Kabupaten Situbondo serta 1 ekor sapi Simental berasal dari Mojoagung Jombang yang dipinang oleh Universitas Airlangga.
Pejantan tersebut selanjutnya digunakan untuk produksi semen beku untuk memenuhi kebutuhan semen beku secara nasional.
Untuk diketahui, Transfer Embrio (TE) merupakan suatu teknik memasukkan embrio ke dalam organ reproduksi ternak betina sehat (resepien) dengan alat tertentu dengan tujuan agar ternak bunting.
Di Jawa Timur, yang berhasil bunting yakni di Kabupaten Jember sebanyak 17 ekor dari 47 ekor , kemudian Mojokerto 3 ekor dari 11 ekor. Dan Kota Probolinggo, Kabupaten Bondowoso, Blitar, Pasuruan, Jombang, Bojonegoro dan Pasuruan masing masing 1 ekor.
Petugas ET saat melakukan transfer embrio di Situbondo.
Pelaksanaan TE, dilakukan oleh petugas khusus yang mempunyai keahlian dalam transfer embrio. Terdapat 21 orang petugas TE di Jawa Timur yang siap melayani di seluruh kabupaten atau kota.
Ada pun, manfaat dari teknologi TE yakni menghasilkan bibit unggul sapi yang adaptif terhadap lingkungan di Indonesia. Dan untuk meningkatkan produktifitas ternak sehingga dapat meningkatkan penghasilan peternak.
Disnak Provinsi Jawa Timur berharap, jumlah resipien TE bertambah dan tingkat keberhasilan TE semakin tinggi. Kemudian, penjaringan hasil TE tidak hanya dilaksanakan di BIB tetapi sektor pembibit sapi perah dan sapi potong mulai tertarik dan menjaring ternak hasil Tansfer Embrio sehingga ternak hasil aplikasi TE dapat mempercepat peningkatan mutu genetik sapi Indonesia. (mid/ns)