Dikbud Kota Mojokerto Bentuk 6 Dapur Umum MBG, Diproyeksikan Mampu Layani 42 Ribu Penerima Manfaat

Mojokerto, HB.net - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto tengah menggodok penambahan dapur makan bergizi gratis (MBG) yang saat ini tengah berjalan. Penyiapan infrastruktur bersama Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag), Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), 15 penyedia katering lokal itu dikumpulkan di aula kantor Dikbud jalan Benteng Pancasila, Selasa (11/3).
Pengembangan dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) itu akan menargetkan akan menyuplai 24 ribu penerima manfaat sampai 3 bulan ke depan. Pembentukan 5-6 dapur umum itu juga bagian dari target 100 hari pertama pemerintahan Wali Kota Ika Puspitasari dan Wakil Wali Kota Rachman Sidharta Arisandi.
"Dengan pengembangan dapur baru ini maka hingga September mendatang, kami menargetkan dapat melayani 42 ribu penerima manfaat yang terdiri dari siswa, ibu hamil, ibu menyusui dan balita," jelas Kepala Dikbud Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo, Rabu (12/3) kemarin.
Dengan menggandeng penyedia katering yang sudah eksis di kota, Ruby berharap mampu melakukan percepatan perluasan program MBG. Karena di tahap awal ini, baru satu dapur yang telah ditunjuk Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyuplai paket makan gratis bagi siswa di 9 sekolah di Kecamatan Magersari.
Sejumlah ketentuan harus dilampaui sebagai bagian dari persyaratan yang ditentukan BGN. Antara lain menyediakan dapur yang terpisah dengan tempat mengolah makanan sehari-hari. Nantinya, penambahan dapur MBG akan disebar di tiga wilayah kecamatan se-Kota Mojokerto. Ditargetkan, dapur SPPG ditambah sebanyak 5 sampai 6 unit dengan kapasitas 3 hingga 4 ribu porsi per hari.
Undang 15 penyedia katering, Dikbud kolaborasi dengan Diskopukmperindag dan SPPI
”Satu dapur umum MBG nanti ada satu SPPI sebagai kepala dapurnya,” imbuhnya.
Dengan penambahan dapur tersebut, diharapkan program MBG dapat diperluas hingga mencapai 24 ribu sasaran. Selain peserta didik, paket makanan juga akan disalurkan kepada ibu hamil dan menyusui, balita, serta lansia.
Dia menambahkan, keberadaan dapur umum MBG juga diharapkan bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Karena tiap unit bakal diampu kurang lebih 30 orang pegawai. ”Tiap dapur umum melayani sasaran hingga radius 6 kilometer atau ditempuh maksimal 30 menit untuk pendistribusiannya,” tandas Ruby.
Program MBG di Kota Mojokerto bergulir sejak 24 Februari. Ini menyasar 2.983 peserta didik dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga PAUD di lingkup Kecamatan Magersari. (yep/ns)