Dindik Jatim Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh, Berikut Hasilnya
"Secara umum PJJ masih mengalami penurunan kualitas pendidikan. Mungkin karena tahun 2020 menjadi tahun pertama."
SURABAYA, HARIANBANGSA.net - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur menggelar refleksi pendidikan sebagai evaluasi jalannya pendidikan di Jatim setahun terakhir. Khususnya dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diterapkan sejak pandemi.
Kepala Dindik Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengungkapkan, refleksi pendidikan 2020 menghadirkan narasumbr dari berbagai elemen. Mulai dari akademisi, Komisi E, PGRI Jatim hingga dewan pendidikan.
"Secara umum PJJ masih mengalami penurunan kualitas pendidikan. Mungkin karena tahun 2020 menjadi tahun pertama. Sehingga guru belum siap secara materi, siswa juga belum siap menerima materi online," ujar Wahid usai acara Refleksi Pendidikan tahun 2020 yang diselenggarakan Dindik Jatim di Hotel Mercure Surabaya, Rabu (23/12/2020).
Daya tangkap siswa tidak optimal, apalagi untuk mata pelajaran seperti Kimia, Fisika dan Matematika dan juga materi ketrampilan. Oleh karenanya, melalui Kebijakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawasa, pembelajaran tatap muka (PTM) mulai di ujicobakan sejak 18 Agustus 2020 lalu dengan berbagai persyaratan yang cukup ketat.
“Dan alhamdulilah ini berjalan baik dengan prokes ketat. Dari bulan ke bulan kita tingkatkan terus,” katanya.
Menurut Wahid, jika pembelajaran tatap muka tidak dilakukan, akan mengganggu tumbuh kembang siswa dalam belajar dan membuat siswa mengalami learning lost. Serta meningkatkan anak putus sekolah.
"Saya pernah dihubungi orang tua di Madura yang bilang anaknya ke Surabaya. Sehingga mereka menanyakan apa SMA/SMK sudah bubar dan banyak siswa yang kemudian dipindahkan ke pesantren sama orang tua. Psikososial dan kekerasan pada anak juga meningkat. Sehingga Jatim selalu mengevalusi uji coba tatap muka," tegasnya.
Oleh karena itu, Wahid menambahkan, Jawa Timur selalu mengevaluasi uji coba tatap muka yang sudah berjalan untuk mengambil kebijakan tahun 2021. Dan tentunya refleksi evaluasi 2020 ini akan menjadi bahan untuk melakukan program-program pembelajaran 2021 nanti.
Dalam kesempatan itu, Dindik Jatim juga melakukan soft launchinh JatimCerdas.id kerjasama dengan topkarir.com. Dalam peresmian itu, Wahid meminta agar kepala sekolah menyosialisasikan aplikasi tersebut kepada komite, orangtua dan siswa agar bisa memanfaatkan fitur yang ada.
“Ini merupakan wujud Pemprov Jatim di bawa Kepemimpinan bu Khofifah dalam mengakomodir para lulusan. Tak hanya itu, aplikasi ini juga bisa untuk pemetaan bagi sekolah. Jad saya berharap kepala sekolah bisa memanfaatkan platform ini,” ujarnya. (dev/ns)