Disperta Gerilya Keliling ke Pedagang Pinggir Jalan
Dalam kegiatan ini total ada 69 ekor kambing, 116 ekor domba dan 20 ekor sapi yang dilakukan pengawasan, pendataan dan pemeriksaan.
Probolinggo, HB.net - Setelah sebelumnya keliling di wilayah Paiton untuk mengecek dan melihat langsung kondisi kambing, domba dan sapi hewan Qurban yang dipinggir jalan. Kali ini, Disperta kembali melakukan pemeriksaan kelayakan hewan qurban di wilayah kecamatan Kraksaan hingga Gending.
Dalam kegiatan ini total ada 69 ekor kambing, 116 ekor domba dan 20 ekor sapi yang dilakukan pengawasan, pendataan dan pemeriksaan. Dari jumlah tersebut, ada dua ekor domba yang matanya kurang bagus. Mungkin terkena debu sehingga disarankan untuk diisolasi dan diberikan pengobatan.
“Dari hasil pemeriksaan, semua ternak kurban sehat dan sudah diberikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan. Kemudian diberikan surat tempat penjualan hewan sementara kepada ketiga lokasi yang ada di Kraksaan dan Surat Keterangan Kesehatan Hewan di Desa Randupitu Kecamatan Gending,” kata Plt Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Susilo Isnadi melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner drh. Nikolas Nuryulianto.
Pengawasan, pendataan, pemeriksaan dan KIE hewan kurban ini melibatkan para dokter hewan dan petugas teknis Kesehatan hewan Kecamatan Kraksaan. “Pemeriksaan, pengawasan, pendataan dan KIE ini akan tetap dilakukan sampai menjelang hari H Idul Adha,” jelasnya.
Menurut Niko, untuk di Kecamatan Kraksaan para pelaku usaha menyampaikan memang banyak pelaku panitia kurban maupun takmir masjid mencari ternak yang lebih besar dan ukurannya lebih besar dari tahun sebelumnya dengan harga Rp 3 juta, Rp 4 juta dan Rp 5 juta.
“Namun, permintaannya tidak sebanyak tahun lalu. Itu cerita dari penjual kambing dan domba di wilayah Kecamatan Kraksaan. Mereka pun tidak tahu mengapa sampai saat ini pemesannya masih sedikit dan mereka berharap sampai hari H penjualannya laris manis,” terangnya.
Niko menerangkan kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa ternak yang dijual oleh para pelaku usaha dalam kondisi sehat dan layak untuk dijadikan ternak kurban. Selain itu, memberikan KIE kepada pelaku usaha agar tetap menjaga kebersihan hygiene sanitasi tempat penjualan.
“Harapannya dari kegiatan pengawasan, pemeriksaan, pendataan dan KIE hewan kurban ini ternak kurban khususnya di wilayah Kabupaten Probolinggo dalam kondisi sehat dan layak untuk dikonsumsi,” pungkasnya. (ndi/diy)