DMI Jatim Bertekad Jadikan Masjid Tempat Pemberdayaan Ekonomi
"Jangan sampai, Masjid-masjid di Jawa Timur, kemasukan ajaran ajaran yang arahnya kepada terorisme, radikalisme, maka semua teman teman di Dewan Masjid, siap untuk menghadang."
Surabaya, HB.net - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur, bertekad untuk menjadikan Masjid sebagai tempat pemberdayaan ekonomi jamaah. Selain itu, Masjid juga menjadi benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu disampaikan M. Roziki, Ketua DMI Jatim, di sela pembukaan Rapat Kerja Wilayah DMI Jawa Timur di Hotel Singgasana Surabaya, Senin (20/12/2021). Yang juga dihadiri oleh Ketum DMI Jusuf Kalla, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
"Jangan sampai, Masjid-masjid di Jawa Timur, kemasukan ajaran ajaran yang arahnya kepada terorisme, radikalisme, maka semua teman teman di Dewan Masjid, siap untuk menghadang," ungkapnya.
Pada kesempatan ini, M. Roziki menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada para Imam Masjid.
"Karena teman teman ini merasa bahwa DMI ini keberadaannya karena kiprah dari beliau Bapak Ketua Umum (JK), sehingga kita merasa bahwa DMI ini menjadi ada," imbuhnya.
Wujud kepedulian yang diberikan Gubernur Khofifah adalah, sejak tahun 2019 hingga 2021 ini, setiap tahunnya, para Imam diberikan uang kehormatan. Dan setiap tahunnya, sebanyak 10 ribu Imam, telah mendapat uang kehormatan tersebut.
"Jumlah 10 ribu Imam setiap tahun, kali 2 juta. Alhamdulillah, terima kasih 20 milyar menjadi stimulan bagi para Imam untuk lebih giat lagi memakmurkan Masjid," tambahnya.
Sementara itu, dihadapan Ketum DMI Jusuf Kalla, Gubernur Khofifah mengungkapkan, Masjid terus berbenah untuk meningkatkan peran untuk bisa memberikan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.
"Itu visi besar beliau (JK) yang tidak pernah berhenti dimana beliau ada, selalu nafas pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan itu beliau sampaikan," katanya.
Menurut Khofifah, visi tersebut menjadi catatan, Pekerjaan Rumah (PR), dan juga amanat bagi DMI. Oleh karenanya, Gubernur Khofifah berharap, Dewan Masjid Jatim akan berseiring untuk memakmurkan Masjid.
"Dan saat ini, transformasi digital memungkinkan bisa memberikan percepatan pemberdayaan ekonomi di lingkungan Masjid. Remaja Masjid mungkin bisa dimaksimalkan," imbuhnya.
Terlebih, Jatim telah memiliki kawasan Industri Halal bagi UMKM, tepatnya di Sidoarjo. Dimana saat ini, Indonesia masih menjadi importir terbesar produk Halal Food, maka diharapkan akan menjadi eksportir produk Halal Food.
"Hari ini eksportir Halal Food terbesar adalah Brazil dan Australia. Inilah mungkin pintu masuk dari sinergitas antara Dewan Masjid Indonesia, dan pemberdayaan ekonomi, terutama pada basis Halal Food," harapnya.
Jusuf Kalla sendiri mengakui, Indonesia hampir 88 persen penduduknya beraga Islam. Namun ekonomi maupun kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM), dinilainya masih kurang. Untuk itu, melalui DMI, JK ingin mengangkat ekonomi umat.
"Tentu tidak hanya sekedar ucapan, tapi ialah bagaimana Masjid itu membantu," ucapnya.
Untuk meningkatkan ekonomi umat, JK berharap, masjid tidak hanya menyampaikan perihal aqidah, tetapi juga muamalah. Diantaranya, mendatangkan Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, maupun Dinas UMKM.
"Sehingga, jamaah bukan hanya mendapat cramah atau tausiah dari sisi Ibadah saja, tetapi juga dari sisi amal Ibadah yang lain, tapi juga bagaimana memberdayakan masyarakat kita," tandasnya. (dev/ns)