DPRD Gresik Minta Proyek 2 Jembatan dan Penataan Kawasan Kota Lama Tuntas Tahun 2022

"Komisi III telah melakukan evaluasi kinerja DPUTR dan DCKP dalam menjalankan program yang telah dicanangkan di tahun 2022. Kami minta agar project yang tengah dijalankan tuntas on schedule," ucap Sulsno.

DPRD Gresik Minta Proyek 2 Jembatan dan Penataan Kawasan Kota Lama Tuntas Tahun 2022
Ketua DPRD Gresik, Much. Abdul Qodir saat sidak proyek Jembatan Klampok, Kecamatan Cerme. foto: SYUHUD/HB.

Gresik, HB.net - DPRD Gresik meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), dan Dinas Cipta Karya dan Permukiman (DCKP) agar on schedule (tepat waktu) dalam menuntaskan sejumlah project yang telah dianggarkan di tahun 2022. Hal ini dikatakan Ketua Komisi III DPRD Gresik, Sulisno Irbansyah.

"Komisi III telah melakukan evaluasi kinerja DPUTR dan DCKP dalam menjalankan program yang telah dicanangkan di tahun 2022. Kami minta agar project yang tengah dijalankan tuntas on schedule," ucap Sulsno Irbansyah pada HARIAN BANGSA, Kamis (18/8/2022).

Menurut Sulisno, begitu sapaan akrabnya, ada sejumlah pekerjaan fisik baik yang menjadi tanggung jawab DPUTR maupun DCKP yang menjadi atensi Komisi III. Proyek dimaksud, kata Sulisno di antaranya, pengerjaan jembatan Klampok, Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, dan Jembatan Kacangan, Kecamatan Benjeng.

"Dua jembatan itu pengerjannya tengah berjalan. Untuk jembatan Klampok berdasarkan hasil lelang pagu anggaran Rp Rp 951 juta. Sementara Jembatan Kacangan pagunya Rp 13,5 miliar dari APBD 2022," jelas Anggota Fraksi PDIP ini.

Lebih jauh Sulisno menjelaskan, sesuai kontrak kerja, pengerjaan Jembatan Klampok akan tuntas  tanggal 11 Oktober 2022. Begitu juga dengan Jembatan Kacangan akan rampung pada bulan November.

"Saat evaluasi itu, Kepala DPUTR (Achmad Hadi) memastikan kalau 2 pengerjaan jembatan itu tuntas tahun ini. Makanya, kami tunggu janjinya itu," tuturnya.

Kondisi pelaksanaan proyek penataan 7 kawasan Kota Gresik lama di Jalan Basuki Rahmat, Gresik. foto: SYUHUD/HB.

Sementara untuk DCKP, kata Sulisno, bahwa saat ini ada pengerjaan penataan 7 jalan kawasan Kota Gresik lama. Project ini didanai APBN sebesar Rp 47 miliar.

Ketujuh ruas jalan dimaksud adalah, Jalan Kramatlangon, Jalan Malik Ibrahim, Jalan Agus Salim, Jalan KH Zubair, Jalan Basuki Rahmat, Jalan AKS Tubun, dan Jalan Setia Budi.

"Proyek ini juga ditargetkan tuntas pada tahun ini," terang Sulsno.

Sulisno lantas membeberkan, bahwa kawasan Gresik Kota lama dihidupkan dengan pembangunan destinasi Wisata Heritage. Ada tiga kampung yang tengah  dalam proses revitalisas. Pertama, Kampung Kemasan atau Pribumi. Kedua, Kampung Pecinan. Ketiga, Kampung Arab.  Nah, dari tiga kampung etnis tersebut, ada tujuh ruas jalan  yang sedang dalam proses revitalisasi.

"Pembangunan kawasan  disesuaikan dengan ciri khasnya masing-masing. Di Kawasan Kampung Pribumi misalnya, semua infrastruktur akan dibuat dengan konsep kolonial," bebernya.

Kemudian, di Kampung Arab akan dibangun nuansa di Saudi Arabia. Begitu juga di kawasan Kampung Pecinan  nuansa negeri tirai bambu.

"Proyek penataan 7 kawasan Kota Gresik lama ini kami harapkan benar-benar bisa tuntas tahun ini, sehingga hasil pembangunannya bisa dirasakan oleh masyarakat," katanya.

Ketua Komisi III DPRD Gresik Sulisno Irbansyah. foto: SYUHUD/HB.

Sementara Ketua DPRD Gresik, Much Abdul berharap bahwa pengerjaan proyek harus tuntas sesuai dengan  kontrak. Sehingga, keberadaan proyek tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Saya berharap proyek-proyek yang tengah dikerjakan tuntas on schedule," katanya.

Untuk itu, kata Qodir, dalam pelaksanaan pekerjaan ia minta  agar  ada sinkronisasi antara pelaksana atau kontraktor dengan DPUTR dan DCKP untuk mengetahui proges pekerjaan sesuai kontrak kerja yang telah diteken.

Qodir menambahkan, bahwa DPRD intens melakukan evaluasi melalui Alat Kelengkapan DPRD (AKD) terkait sebagai bentuk pengawasan.

"Saya berharap pelaksanaan semua proyek yang telah ditetapkan tuntas on schedule," pungkasnya. (hud/ns)