Dua Tahun Khofifah-Emil Berhasil Perkuat Ekonomi dan Ketahanan Pangan
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono mengungkapkan, perjalanan selama dua tahun mengawal Gubernur Khofifah - Wagub Emil Dardak penuh dengan kerja keras, detail dan langsung menuju sasaran permasalahan.
Surabaya, HB.net - Pemerintahan Provinsi Jawa Timur dibawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak pada 13 Februari 2021 genap berjalan 2 tahun. Banyak dinamika serta kemajuan yang dicapai untuk provinsi yang memiliki penduduk hampir 40 juta jiwa ini.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono mengungkapkan, perjalanan selama dua tahun mengawal Gubernur Khofifah - Wagub Emil Dardak penuh dengan kerja keras, detail dan langsung menuju sasaran permasalahan. Sehingga capaiannya sangat terukur. Baik di internal OPD ataupun bagi kepentingan Masyarakat Jawa Timur. Baik itu persoalan kesehatan, ekonomi, sosial hingga ketahanan pangan. “Sejak 2019 maupun 2020 disaat semua provinsi diterpa krisis karena Pandemi Covid, Jawa Timur mampu menunjukkan inovasi dan keberhasilan dalam menangani segala macam persoalan dengan baik, cepat dan transparan,” jelas Heru Tjahjono, Sabtu (13/2).
Data menunjukkan, hingga Januari tahun 2021 tercatat beberapa capaian di Jawa Timur yang berjalan sesuai target. Bahkan di urusan pertumbuhan ekonomi, Jawa Timur masih terkuat di skala nasional. Apalagi dengan catatan perputaran uang atau PDRB (Product Domestic Regional Bruto) sebesar Rp 581,5 Triliun di triwulan ke IV tahun 2020. “Jawa Timur adalah penyumbang ekonomi terbesar nomer dua di pulau jawa dengan kontribusi 25,01 persen,” terang pejabat yang pernah jadi bupati Tulungagung 2 periode ini.
Selain itu, lanjut Heru perhatian pemerintah dalam hal kesehatan khususnya menekan pertumbuhan penderita Covid berjalan secara taktis. Mulai dari upaya upaya pencegahan, tingkat kesembuhan serta safety net bagi rumah tangga yang perekonomiannya terdampak Covid. Penanganan para penderita serta penyediaan ruang rumah sakit disediakan dengan cukup serta menggunakan pelayanan terbaik. “Ibu Gubernur tidak ingin ada penderita Covid yang ditangani setengah setengah, tapi semaksimal mungkin sampai sembuh. Disisi lain urusan ekonomi juga harus tetap berjalan, dengan protokol kesehatan,” ujarnya.
Upaya upaya tersebut cukup membuahkan hasil meskipun masih dalam kondisi Pandemi covid di tahun 2020. Misalnya di sektor ketahanan pangan atau bidang pertanian, Tidak terlalu terdampak Covid19. “Dengan hadirnya sejumlah penguatan langsung dari Pemprov Jatim ke petani, sektor pangan tumbuh 4,3% atau meningkat jadi 13,36% dibanding tahun sebelumnya,” papar Heru yang akrab disapa Pak Carik ini.
Begitu juga sektor pembangunan infrastructur, selama 2 tahun ini terus tumbuh significant. Tersedianya jalan baru atau jalan tol kerjasama dengan pemerintah pusat serta BUMN terkolaborasi dengan baik. Lalu pemantapan jalan Provinsi juga semakin tertangani. Jika tahun 2018 terdapat 91,08% jalan mulus di Jatim, pada tahun 2019 bertambah hingga 92,35% kemudian di tahun 2020 menjadi 93,47%. “Tapi pemprov Jatim tidak berpuas diri dengan hasil ini, karena masih terus melakukan pembenahan di segala bidang, khususnya pelayanan kepada masyarakat melalui sinergi dengan Bupati / Walikota, DPRD serta Forkopimda Jatim,” pungkas Heru. (dev/ns)