Fisioterapi Home Care untuk Lansia dan Disabilitas
Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia (Lansia) dan menyongsong Hari Jadi Kota Mojokerto ke-103, Pemerintah Kota Mojokerto bersinergi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mojokerto untuk meningkatkan kesehatan penduduk lansia.
Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia (Lansia) dan menyongsong Hari Jadi Kota Mojokerto ke-103, Pemerintah Kota Mojokerto bersinergi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mojokerto untuk meningkatkan kesehatan penduduk lansia.
Kali ini adalah dengan memberikan layanan home care berupa fisioterapi bagi lansia. Program ini diluncurkan oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dengan didampingi Ketua Baznas Dwi Hariadi dan Kabag Kesra Setda Kota Mojokerto Choirul Anwar pada Senin (7/6).
Usai mengunjungi seorang warga, Sumik, di rumahnya yang berada di Jalan Tropodo, Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Ning Ita menyampaikan bahwa Baznas selalu bekerja sama dengan Pemkot Mojokerto untuk program-program pelayanan kepada masyarakat dan capaian-capaian indikator di bidang sosial.
“Salah satunya dalam peningkatan kualitas hidup lansia dan para disabilitas. Ada beberapa program yang dimiliki oleh Baznas terkhusus hari ini launching terkait layanan home care bagi para lansia karena Baznas miliki relawan yang bergerak di kegiatan tersebut,” ujar Ning Ita.
Baznas memiliki kompetensi di bidang terapi. Jadi ini sangat mendukung dalam capaian program Pemkot Mojokerto. Khususnya dibidang sosial yang berhubungan dengan peningkatan kualitas hidup manusia. Baik bagi disabilitas maupun lansia.
“Kita ingin kelompok lansia dan disabilitas ini juga tidak menggantungkan hidupnya tetapi mereka memiliki kemandirian,” jelas wali kota perempuan pertama ini.
Ning Ita juga menegaskan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kemandirian itu adalah dengan meningkatkan derajat kesehatannya. Dengan kualitas kesehatan yang optimal, mereka tidak lagi menggantungkan diri terkait kebutuhan hidup dan kegiatan kesehariannya kepada anggota keluarga ataupun masyarakat.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Mojokerto ini juga menjelaskan bahwa peningkatan derajat kesehatan bagi lansia ini adalah salah satu dari penerjemahan misi pertama kepala daerah yang tertuang dalam RPJMD, yaitu untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Karena dalam IPM tiga kompositnya adalah Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan dan Indeks Daya Beli dan layanan home care ini adalah termasuk bagian dari pendukung komposit indeks Kesehatan tersebut,”pungkasnya.
Dijelaskan oleh ketua Baznas bahwa cara untuk mendapatkan layanan home care fisioterapi ini sangat mudah. Layanan ini diberikan bagi warga Kota Mojokerto yang masuk kategori lansia dan tergolong tidak mampu.
“Setelah kader kita mintai informasi dan diketahui lurahnya, tim fisioterapi akan turun. Syaratnya KTP, KK, dan SKTM dari kelurahan. Jadi sangat mudah. Itu quick respon kami langsung datang,”jelasnya.
Ia menambahkan layanan home care ini akan dilakukan seminggu sekali sesuai dengan permintaan yang disampaikan oleh kader.
Dwi menegaskan bahwa layanan home care fisioterapi ini merupakan komitmen pengurus baru Baznas Kota Mojokerto untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat terutama keluarga miskin tidak mampu.
“Rencananya kami menurunkan adalah sebanyak mungkin relawan kesehatan fisioterapi ini. Karena ini adalah bentuk kerja sosial kita melihat kemanusiaan bukan mengejar keuntungan,” pungkasnya. (ADV/ris/rd)