Fokus Tracing, Bupati Mojokerto Bidik OTG
Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto Bupati Ikfina Fahmawati memimpin giat tracing 11 orang warga Kejambon, Kecamatan Gondang yang tercatat kontak erat dengan warga positif Covid-19, Sabtu (7/8).
Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto Bupati Ikfina Fahmawati memimpin giat tracing 11 orang warga Kejambon, Kecamatan Gondang yang tercatat kontak erat dengan warga positif Covid-19, Sabtu (7/8).
“Kita lengkap tracingnya dengan semua tim. Kami bersinergi dari babinsa, babinkamtibmas, bidan desa, juga perangkat desa. Dari yang dites, ternyata pernah mengalami positif dan sudah sembuh. Kita juga dapati satu orang yang aktif, dan ini kita tindak lanjuti dengan isolasi serta treatment dari puskesmas,” jelas bupati.
Dalam catatan update Covid-19 di Kabupaten Mojokerto terkini, Kecamatan Gondang adalah yang paling rendah positivity rate-nya, yakni 18 orang positif. Sangat beda dengan daerah lain yang mobilitasnya tinggi. Antara lain Ngoro 78 kasus, Pungging 97 dan Mojosari 74. Begitu juga daerah yang dekat dengan kota, misalnya Kecamatan Sooko dan Jetis dengan masing-masing 84 kasus.
Meski begitu, tracing adalah agenda utama Tim Satgas Covid-19, di samping terus melakukan vaksinasi. Fokus tracing juga telah sesuai arahan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan sebagai kunci kendali penanganan Covid-19 saat ini.
Bupati juga meminta agar masyarakat tidak beranggapan apabila semua warga pada satu wilayah sudah divaksin seluruhnya, akan otomatis terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Hal tersebut harus dipahami bersama. Sebab menjaga prokes dan tetap melakukan tracing adalah langkah paling tepat untuk mengendalikan.
Bupati mencontohkan Inggris yang sudah berhasil melakukan vaksinasi 70 persen kepada warganya. Namun pada gelombang covid ini angka tercatat naik lagi. Kabar baiknya, bagi yang sudah divaksin namun kembali positif, gejala yang dirasakan hanya dalam taraf sedang hingga ringan saja.
“Kenapa herd immunity tidak bisa langsung tercapai? Karena Virus Covid-19 ini bermutasi. Vaksinasi di kabupaten belum sampai 25 persen, maka yang diandalkan saat ini adalah tracing,” kata Ikfina.
Harapannya, agar kasus positif covid pada OTG bisa terjaring sebanyak-banyaknya. Setidaknya, apabila seseorang menolak isolasi, mereka sudah tahu kalau dirinya positif sehingga bisa membatasi diri. “Meski satu daerah rendah angka kasus Covidnya, tracing harus dipastikan berjalan baik,” jelas bupati yang berlatar belakang dokter ini.(yep/rd)