Gegara Rencana Ganti Pengurus Takmir Musala, Ustadz di Banyuwangi Diteror

Dalam video rekaman CCTV tersebut, terlihat seseorang dengan mengendarai sepeda motor matic berhenti di depan rumah sang ustadz, sekitar pukul 00.15 wib. Lalu pengendara motor yang wajahnya ditutupi helm tersebut melemparkan surat berisi hinaan tersebut, kemudian kabur.

Gegara Rencana Ganti Pengurus Takmir Musala, Ustadz di Banyuwangi Diteror
Ustadz yang bernama Ansori menunjukkan surat terror.
Gegara Rencana Ganti Pengurus Takmir Musala, Ustadz di Banyuwangi Diteror

Banyuwangi, HB.net - Seorang ustadz di Banyuwangi diteror oleh orang tak dikenal (OTK) dengan mengirimkan surat berisi hinaan yang dilemparkan di rumahnya, lingkungan Sukorojo, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, Kamis (10 /6) dinihari.

Saat kejadian, ustadz yang bernama Ansori (45) itu mengaku masih terjaga dan mendengar suara sepeda motor yang berhenti didepan rumahnya, lalu pergi. Kendati demikian, dia tidak merasa curiga  dikarenakan setiap harinya banyak sepeda motor yang lalu lalang. Namun keesokan harinya dia mendapati sepucuk surat di teras rumahnya yang berisi hinaan tersebut.

"Isi suratnya berisi kata-kata yang tidak pantas dan ditujukan kepada saya beserta keluarga. Dan secara pribadi ini sangat meresahkan saya," kata Ansori kepada Harian Bangsa, Kamis (10 /6).  Peristiwa pelemparan surat berisi hinaan tersebut, kata Ansori, juga terekam CCTV tetangga yang berada di depan rumahnya.

Dalam video rekaman CCTV tersebut, terlihat seseorang dengan mengendarai sepeda motor matic berhenti di depan rumah sang ustadz, sekitar pukul 00.15 wib. Lalu pengendara motor yang wajahnya ditutupi helm tersebut melemparkan surat berisi hinaan tersebut, kemudian kabur.

Ansori mengungkapkan, meski rekaman CCTV terlihat samar, dia menduga peneror  tersebut merupakan seseorang yang selama ini berselisih paham dengannya. Pasalnya, sebelum kejadian terdapat rapat warga untuk membahas pergantian takmir musala setempat.

"Dari ciri-ciri pelaku sepertinya saya tahu siapa pelempar surat kaleng berisi hinaan tersebut," ungkapnya . Ansori pun berencana akan melaporkan peristiwa tersebut ke Polisi agar peristiwa yang serupa tidak terulang lagi terhadap dirinya, keluarga maupun santri-santrinya.

"Saat ini masih diteror lewat surat. Tetapi esok hari siapa yang tahu kalau dia akan mencelakai saya, keluarga maupun santri-santri saya," pungkasnya. (guh/diy)