Irjen Kementan Awasi Pengembangan Tebu
Tim Inspektorat III Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian melakukan kunjungan ke PT Perkebunan Nusantara XI.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Tim Inspektorat III Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian melakukan kunjungan ke PT Perkebunan Nusantara XI. Ini sebagai bagian dari upaya pengawalan SPIP kegiatan pengembangan tebu dan peningkatan produksi, produktivitas, rendemen di Jawa Timur, Selasa (20/4).
"Kami ditugaskan untuk menjaring persoalan dari berbagai sudut pandang, baik dari pelaksana Dinas Perkebunan, pabrik gula, petani, dan sebagainya. sehingga bisa menjadi kesimpulan bagaimana cara yang lebih baik untuk mencapai swasembada gula,” jelas anggota tim Rifki Ariefianto.
Pihaknya juga mendapat informasi bahwa berdirinya pabrik gula baru yang tidak diimbangi dengan peluasan areal. Sehingga perlu ada regulasi kaitan dengan hal tersebut atau sudah ada tapi implementasinya belum. Diharapkan dari kegiatan ini ada masukan terkait permasalahan tersebut dengan diskusi.
Pihaknya berencana untuk menggelar focus group discussion (FGD) dengan menghadirkan perwakilan pelaku industri gula di Jawa Timur akhir bulan ini.
"PTPN XI memiliki kapasitas terpasang total sebesar 41.550 TCD dengan target produksi 304 ribu ton GKP. Saat ini menjalin kemitraan dengan petani tebu. Selain membantu aspek permodalan juga bibit tebu sehingga bisa memperbaiki kualitas varietas dan produktivitas petani," papar SEVP Operation PTPN XI Agus Setiono.
Agus melanjutkan, kondisi saat ini yang dihadapi industri gula di Jawa adalah kekurangan bahan baku tebu (BBT). Alih fungsi lahan menjadi salah satu penyebabnya.
"Saat ini terjadi perubahan komoditas yang ditanam hingga menjadi lahan nonproduktif, alih fungsi lahan tersebut menyebabkan jumlah bahan baku tebu menurun. Perubahan lahan sawah menjadi tegalan juga berpengaruh terhadap produktivitas,” jelasnya.
Giling tahun sebelumnya terjadi fenomena perebutan bahan baku tebu antara pabrik gula eksisting dengan pabrik gula swasta baru. Terkait dengan adanya kesenjangan antara jumlah produksi dengan jumlah kebutuhan konsumsi, maka opsi importasi raw sugar bisa menjadi solusi jangka pendek.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh SEVP Operation dan manajemen PTPN XI, perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur.(mid/rd)