Jelang Purna Tugas, Ratusan ASN "Ditatar" Agar Kuat Secara Psikologis

Mereka mendapatkan pembekalan langsung dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) bagi ASN yang akan Purna Tugas Periode Januari hingga Desember 2025.

Jelang Purna Tugas, Ratusan ASN
Beberapa ASN yang ditatar agar kiat secara psikologis.

Probolinggo, HB.net - Sebanyak 115 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan memasuki pensiun atau purna tugas mendapat pembekalan sebelum lengser atau "ditatar" Pemkot Probolinggo.

Mereka mendapatkan pembekalan langsung dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) bagi ASN yang akan Purna Tugas Periode Januari hingga Desember 2025, Kamis (13/06/2024).

Acara itu bertempat di Gedung Puri Manggala Bhakti itu dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan Sekretariat Daerah Kota Probolinggo Slamet Swantoro.

Kepala BKPSDM, Fatchur Rosi, mengatakan diselenggarakannya kegiatan pembekalan ini untuk memberikan motivasi psikologis sekaligus informasi berkaitan layanan administrasi ketaspenan bagi PNS menjelang purna tugas.

“PNS yang akan memasuki masa purna tugas diharapkan mempunyai kesiapan baik secara fisik maupun psikologis menghadapi masa purna untuk mewujudkan PNS bahagia sejahtera,” ujar Fatchur Rosi.

Di hadapan 115 PNS yang akan purna tugas, Staf Ahli Slamet Swantoro menyatakan bahwa pensiun bagi seseorang dihadapkan pada beragam kondisi. Bukan saja hanya terkait soal manajemen waktu, yang semula padat menjadi sedemikian longgar, namun juga terkait dengan masalah psikologi, kesiapan mental, dan kemampuan untuk mengatur kebutuhan finansial.

“Dalam proses manajemen kepegawaian, seorang PNS harus mampu beradaptasi ketika tidak bisa lagi menggunakan kapasitasnya dalam menjalankan urusan kedinasan. Dengan harapan agar kita mampu meminimalisir munculnya gejala post power syndrome,” jelas Slamet.

Slamet meneruskan, untuk menyikapi hal tersebut perlu adanya eksistensi diri yang terus dijaga sehingga dapat terus berkarya dan berproduktivitas. Terlebih lagi dengan adanya reformasi birokrasi, harus dapat mengubah pola pikir yang lama menjadi lebih maju, profesional dan inovatif sehingga dapat menerima perubahan dengan manajemen diri yang baik.

“Jadikanlah masa pensiun ini sebagai awal kehidupan baru yang lebih bahagia serta mampu memberi manfaat tidak hanya bagi kita sendiri tetapi juga bagi orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Pj Wali Kota ya, pensiunan harus bahagia. Percuma kalau uang ada, tapi tidak bahagia,” tegasnya. (ndi/diy)