Kasad dan Wakapolri Bertemu Gubernur Jatim, Diskusi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
"Kami sudah ke beberapa Gubernur untuk mendapatkan masukan tentang apa yang dilakukan dalam menangani covid nya maupun pemulihan ekonomi daerah," ujar Kasad.
SURABAYA, HARIANBANGSA.net - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Wakapolri, Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono, mendatangi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, untuk berdiskusi tentang strategi penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi di Daerah.
Selain Gubernur Jatim, Kasad dan Wakapolri disambut oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, serta Koordinator Tim Kuratif, dr. Joni Wahyuhadi, serta Koordinator Tim Tracing, dr. Kohar Hari Santoso.
Jenderal TNI Andika Perkasa selaku Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional, yang didampingi Wakil Ketua Dua, Wakapolri Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono menjelaskan bahwa kedatangannya kali ini, ingin belanja masalah.
"Kami sudah ke beberapa Gubernur untuk mendapatkan masukan tentang apa yang dilakukan dalam menangani covid nya maupun pemulihan ekonomi daerah," ujar Kasad kepada media di Gedung Negara Grahadi, Kamis (3/9).
Kasad juga menjelaskan, data yang kami dapat tadi sangat berguna untuk kami berdua. kami menyempatkan diri ke sini karena Jawa Timur adalah salah satu provinsi besar juga yang pasti memiliki variabel yang berbeda dengan daerah-daerah lain itu saja intinya kedatangan kami.
Gubernur Jatim mengatakan, Alhamdulillah tadi pagi ada pak kepala staf kepresidenan ada Pak Moeldoko Lalu ada Pak Kasad ada Wakapolri saya rasa ini adalah bagaimana penguatan konsolidasi keberseiringan antara pengendalian covid dan pemulihan ekonomi di Jawa Timur.
"Kalau beliau sampaikan belanja masalah kita juga menyampaikan beberapa hal yang kita tentu berikhtiar How to solve the problem kira-kira gitu mendorong yang kontraksi ini supaya bisa positif, mendorong proses pelayanan pasien covid makin kualitatif," ujarnya.
Khofifah menjelaskan, kalau sekarang dari survey itu sudah 75% kepuasan pasien dalam penanganan tentu kita akan berikhtiar terus meningkatkan terus memperbaiki dan semua tentu Harapan Kita bisa terlayani dengan baik dan meminimalkan angka kematian.(dev/ns)