Kawal Aset Kelistrikan, PLN Koordinasi dengan Polda Jatim
jajaran manajemen PLN mengunjungi Polda Jatim. Mereka bertemu Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta beserta jajarannya.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur Nyoman S. Astawa bersama Direktur PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Gong Matua Hasibuan, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Jawa Bagian Timur dan Bali (JBTB) Djarot Hutabri, dan General Manager PLN Unit Induk Transmisi JBTB yang diwakili oleh Pejabat K3L Suparman, mengunjungi Polda Jatim. Mereka bertemu Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta beserta jajarannya.
“Tujuan kunjungan kami ke sini adalah untuk memperkenalkan diri kepada Bapak Kapolda dan seluruh jajaran. Sekaligus melanjutkan kembali koordinasi yang telah terjalin terkait dukungan Polda Jatim dalam pengamanan aset-aset PLN. Terutama yang merupakan objek vital nasional,” terang Nyoman S. Astawa.
Ia menyebutkan, selama ini Polda Jatim telah memberikan dukungan penuh kepada PLN dalam rangka pengamanan aset dan objek vital nasional serta kegiatan operasional lainnya. Sehingga dapat melayani masyarakat di Jatim dengan baik.
Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 159.K/90/MEM/2020, infrastruktur kelistrikan di Jatim yang menjadi objek vital nasional kategori subbidang ketenagalistrikan, antara lain 1 server SCADA, 1 Region Control Center, 12 GI, 6 GITET, 3 GIS, SKLT, SUTET, SKTT, PLTU, PLTA dan PLTGU.
Melayani kebutuhan listrik Jawa Timur, sistem kelistrikan di Jatim dalam kondisi aman dan surplus. Data beban puncak tertinggi di Jatim pada 4 Maret 2021 tercatat pada siang hari sebesar 5.336 MW dan malam hari sebesar 5.240 MW. Sementara daya mampu sebesar 8.235 MW. Daya tersebut juga diekspor ke Bali sebesar 95-104 MW, dan ke Jawa bagian tengah sebesar 181-530 MW di sisi penghantar 500 kV, dan sebesar 23-25 MW di sisi penghantar 150 kV.
Selain itu, Nyoman juga memohon dukungan dari Polda Jatim dan seluruh unsur-unsurnya dalam sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga keberadaan aset infrastruktur kelistrikan maupun utilitas lainnya. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya aktivitas di sekitar jaringan listrik. Seperti bermain balon udara atau bermain layang-layang.
Selanjutnya, Nyoman berharap agar masyarakat dapat berperan aktif dengan melaporkan kepada PLN dan aparat terkait apabila menemukan kegiatan di dekat infrastruktur kelistrikan yang membahayakan masyarakat.
“Kami dari jajaran Polda Jatim berkesempatan untuk melakukan koordinasi dengan rekan–rekan dari PLN di Jatim,” ungkap Irjen Nico Afinta.
Tugas kepolisian, kata kapolda, adalah menjaga keamanan dan ketertiban, serta melakukan penegakan hukum di masyarakat. PLN menjadi salah satu bagian pentingnya. Sebab, segala kegiatan masyarakat terutama ekonomi ditunjang oleh listrik.
Lebih lanjut, Nico Afinta menyampaikan, telah dibentuk tim untuk mendukung PLN dari hulu hingga hilir dapat terus berjalan untuk mencapai tujuan dan kepentingan bersama. Yakni terpenuhinya listrik yang andal dan menunjang berbagai kegiatan masyarakat.(mid/rd)