Khofifah Sambangi Industri Olahan Mamin dan Poktan Kakao
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, jika angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jawa Timur cukup rendah, yakni 4 persen.
Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, jika angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jawa Timur cukup rendah, yakni 4 persen. Hal ini jika dibanding beberapa daerah lain. Hal tersebut diungkapkan dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Mojokerto, tepatnya PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) di Ngoro Industrial Park (NIP), Selasa (4/8) siang.
“Dari survey, angka PHK kita cukup rendah, yakni 4 persen jika dibanding beberapa daerah lain. Jawa Tengah 18 persen, Jawa Barat 12 persen, dan DKI-Banten 31 persen. Ini salah satu kekuatan kita untuk tetap kuat di sektor ekonomi,” kata Khofifah didampingi Bupati Mojokerto Pungkasiadi.
Meski di tengah pandemi Covid-19 yang memang rawan PHK, Khofifah mengimbau agar hal tersebut bisa dialihkan dengan mencari jalan tengah berupa pembaharauan kontrak kerja dengan sistem sharing manfaat bersama karyawan lainnya.
“Pernah ada perusahaan yang lapor ke saya akan mem-PHK 500 orang karyawannya. Saya datangi. Saya sampaikan lebih baik kontrak kerjanya saja yang diperbaharui. Dengan mengundang seluruh karyawan. Kita tanya ‘bisa tidak agar temanmu ini tidak di-PHK?’. Jangan sampai itu terjadi, harus ada rasionalisasi. Jadi, kalau perusahaan mampunya sekian, bisa nggak berbagi. Artinya, berbagi kesejahteraan tertentu dengan lainnya agar tidak sampai ada yang di-PHK,” jabar Khofifah.
Orang nomor satu di Jawa Timur tersebut mengatakan, jika industri olahan makanan dan minuman (mamin) seperti yang digeluti PT. CPI, merupakan penyumbang dan tumpuan Produk Dosmetik Regional Bruto (PDRB) tertinggi bagi Jawa Timur selama ini. Dirinya sepenuhnya mendukung perluasan pasar demi terpeliharanya kestabilan dan kekuatan ekonomi Jawa Timur.
“CPI ini salah satu industri olahan mamin yang cukup kuat. Pengolahannya baik. Penyembelihan bahan bakunya juga manual untuk kehalalan produk. Pasarnya pun meluas dan meningkat. Apalagi, dalam waktu dekat juga akan ekspor perdana ke Timor Leste,” ungkap gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini.
Dia mendorong market pasar asing agar makin luas. Sebab, industri mamin olahan adalah kontributor PDRB tertinggi di Jawa Timur selama ini termasuk selama Covid-19. “Tidak ada PHK di sini. Semua juga dilaporkan sehat,” tambah Khofifah.
Jelang HUT Republik Indonesia ke-75 tahun beberapa hari lagi, gubernur turut mengimbau pemasangan atribut kemerdekaan disertai dengan logo Bangga Buatan Indonesia (BBI). Penggunaan produk-produk dalam negeri, menurutnya, akan meningkatkan kapasitas produksi industri baik kecil, menengah, dan besar. Kenaikan kapasitas produksi ini jelas akan memberi dampak positif pada peningkatan pendapatan dan pembukaan lapangan kerja.
Khofifah menyebut, UMKM adalah salah satu sektor yang merasakan dampak berat akibat pandemi. Maka dari itu, dengan membeli produk lokal maka akan mendorong UMKM untuk tetap berpoduksi dan berkembang. Selain itu, juga untuk meningkatkan rasa cinta tanah air.
Tak hanya kunker di PT. CPI, Gubernur Khofifah masih didampingi Bupati Pungkasiadi lanjut menilik wisata desa di Kecamatan Dlanggu yang digawangi Gapoktan Mulyojati. Di kesempatan ini, Gubernur Khofifah mendorong agar kelompok tani kakao terus berproduksi demi pergerakan ekonomi, serta tercukupi kesejahteraan anggotanya. Khofifah juga mempersilahkan agar para kelompok tani yang kesusahan dalam permodalan, bisa mengajukan bantuan pinjaman ke bank UMKM maupun BPD Jatim.
“Sekarang ini Bank UMKM dan BPD Jatim sedang over liquid atau likuiditasnya terlalu tinggi. Jadi memang harus dicairkan. Kalau ada teman-teman poktan di sini yang butuh pinjaman termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), bisa mengajukan. Dana pihak ketiga (DPK) di BPD Jatim ada Rp 66 triliun, yang dicairkan baru Rp 39 triliun. Malah, ditambah Rp 2 triliun lagi oleh Menteri Keuangan. Kalau tidak cepat dicairkan, itu tidak bagus,” jelas Khofifah.
Bupati Pungkasiadi pada sambutannya, turut mempromosikan coklat Bumi Majapahit yang kualitasnya tidak kalah bersaing dengan daerah lain. “Kualitas coklat kita di sini tidak kalah dari daerah lain. Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan terus mendukung agar produksi kakao makin meningkat,” kata bupati.
Ketua Poktan Mulyojati Mulyono sekaligus ketua Asosiasi Kakao Jawa Timur, menjelaskan, jika timnya telah banyak mendapat support yang berbuah dengan rentetan prestasi. Antara lain penghargaan Kelompok Tani Terbaik se-Indonesia, dan Petani Penghasil Coklat Terbaik se-Indonesia.
“Terima kasih juga atas support yang diberikan pada kami. Saat ini sudah ada 1.337 anggota petani coklat dan 22 anggota kelompok tani di Jawa Timur. Kemarin kita juga memperoleh bantuan bibit coklat sebanyak 50 ribu bibit yang siap tanam dari Dinas Perkebunan,” lapor Mulyono.(hms/rd)