Kunjungi Probolinggo, Mentan Yasin Limpo Resmikan IP2TP dan Buka Festival Tempe

Melalui IP2TP Muneng harapannya dapat menjadi daya tarik bagi milenial untuk terjun di sektor pertanian. Berdasarkan usia, 80 persen sektor pertanian yang digelutinya oleh senior milenial.

Kunjungi Probolinggo, Mentan Yasin Limpo Resmikan IP2TP dan Buka Festival Tempe
Mentan Yasin Limpo saat meresmikan IP2TP di Probolinggo
Kunjungi Probolinggo, Mentan Yasin Limpo Resmikan IP2TP dan Buka Festival Tempe

Probolinggo, Hb.net - Menteri Pertanian RI Dr. H. Syahrul Yasin Limpo menghadiri Gelar Inovasi Teknologi Akabi (Aneka Kacang dan Umbi) atau GITA 2021 melalui peresmian Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Muneng dan Festival Tempe di lapangan IP2TP Muneng Probolinggo, Sabtu (26/6).

IP2TP Muneng ini merupakan satu dari lima IP2TP yang berada dibawah Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). GITA 2021 mengusung tema ‘Hilirisasi Teknologi Akabi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional sekaligus Peningkatan Kesehatan Masyarakat”.

Melalui tema GITA 2021, dilakukan peragaan gelar inotek berkonsepkan hulu-hilir, varietas produk Balitbangtan di lapangan digunakan oleh industri, baik sebagai bahan baku produk, komoditas ekspor maupun yang telah dilisensi untuk produk benih sumbernya.

Dilakukan juga penandatanganan kerjasama Badan Penelitian dan Pengembangan Peternakan serta Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi antara Kementerian Pertanian RI dengan Kepala Litbang Pertanian Kabupaten Probolinggo Fadjry Djufry disaksikan oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE. Juga penandatanganan kerjasama dengan beberapa pihak.

Menteri Pertanian RI, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, macam-macam ilmu haruslah memberikan manfaat untuk masyarakat. Tentunya ilmu yang paling pasti dan sangat penting adalah ilmu pertanian yang outputnya dapat mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional. Oleh karena itu dituntut untuk membuat program yang spesifik dan terukur.

“Ada satu hal penting yang diharapkan dan tugas, jangan hanya menyuruh orang menanam saja, tetapi buatlah suatu industri untuk pangan. Sepanjang 2020 dalam perkembangannya, ekspor pertanian naik 15,4 persen harus mulai dibangun dari pertanian desa yang hebat, pertanian tingkat kecamatan yang hebat dan seterusnya,” ujarnya.

Sementara, Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menyampaikan ungkapan terima kasih dengan adanya IP2TP Muneng di Probolinggo. Melalui IP2TP Muneng harapannya dapat menjadi daya tarik bagi milenial untuk terjun di sektor pertanian. Berdasarkan usia, 80 persen sektor pertanian yang digelutinya oleh senior milenial.

“Kami akan terus melakukan koordinasi dan berkolaborasi dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian agar supaya dapat memperkaya serta memperkuat dengan sharing knowledge bagi penyuluh dan regenerasi petani.

 Seperti permasalahan kedelai, masalah pengembangan kedelai di Probolinggo bukan pada sulitnya mendapatkan benih tapi pada Harga Pembelian Petani (HPP) dan petani lebih tertarik pada komoditas lain,” katanya. (ndi/diy)