Lewat REC PLN, Dua Pabrik Otsuka Beralih Pakai Listrik EBT 16,3 MVA
AIMO telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dengan PLN
Jakarta, HB.net - Komitmen PT PLN (Persero) meningkatkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ramah lingkungan dengan memprioritaskan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) mendapatkan respons positif dari sektor industri di Indonesia.
Salah satunya dari PT Amerta Indah Otsuka (AMIO). AIMO telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dengan PLN, Rabu (14/7).
Perjanjian Jual Beli REC AMIO dilaksanakan untuk memenuhi 100 persen penggunaan energi terbarukan yang transparan dan diakui secara internasional di dua pabrik AMIO, yakni Pabrik Sukabumi dan Pabrik Pasuruan.
Secara total, PT Amio saat ini dipasok listrik PLN dengan daya mencapai 16,3 Mega Volt Ampere (MVA). Daya tersebut setara dengan kebutuhan listrik bagi sebanyak 12.500 rumah tangga dengan daya 1.300 VA.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril, melalui pembelian REC PLN, AMIO turut menjadi bagian kontributor dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Bob berharap agar kerja sama ini dapat diikuti oleh industri lain sebagai salah satu opsi klaim penggunaan energi terbarukan di lokasi investasinya.
"Jadi, PLN bersama AMIO dapat mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan serta mempercepat pencapaian target energi terbarukan di Indonesia," tegasnya.
"PLN juga bekerja sama dengan beberapa mitra, termasuk dengan APX inc, yang merupakan penyedia sistem pelacakan (tracking system) dengan standar internasional. Sistem pelacakan memberikan nomor seri unik untuk setiap REC, sehingga setiap transaksi atau klaim atas REC dapat diverifikasi dan dilacak secara transparan," imbuhnya.
PLN menyediakan REC dari Pembangkit Listrik Terbarukan Tenaga Panas bumi Kamojang dengan kapasitas 140 MW, ke depan PLN akan mendaftarkan pembangkit listrik terbarukan lain lainnya yang lebih beragam dengan teknologi terkini sesuai kebutuhan industri di Indonesia.
"Karena kami berkomitmen, penjualan REC akan dikembalikan untuk mengembangkan kapasitas pembangkit EBT di Indonesia guna mencapai target nasional energi terbarukan pada tahun 2025," ungkap Bob.
GM PLN UID Jawa Timur, Adi Priyanto juga turut mengapresiasi AMIO yang turut serta melestarikan lingkungan dengan cara berpartisipasi untuk berlangganan REC PLN.
"Ini akan menjadi sangat bagus jika perusahaan lain turut serta, sehingga ke depan pembangunan pembangkit EBT bisa lebih marak, bergairah dan memiliki nilai bisnis," ucapnya.
Sementara GM PLN UID Jawa Barat, Agung Nugraha berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi AMIO Sukabumi dengan menghadirkan pasokan listrik yang handal. PLN UID Jawa Barat pun optimis dapat menjaga dan mengantisipasi agar gangguan dapat dikurangi, bahkan sampai nol gangguan.
Plant Manager AMIO Pasuruan, As'ad Abdul Wahid sangat mengapresiasi program REC yang dihadirkan PLN. Seiring dengan anjuran dari AMIO pusat di Jepang, adanya program REC memfasilitasi semangat perusahaan terhadap penggunaan energi baru terbarukan dalam kegiatan produksi.
"Listrik adalah energi paling krusial agar kegiatan produksi bisa berlangsung. Kualitas daya listrik juga menjadi concern, dan saya berharap semakin bisa diandalkan, sehingga proses produksi semakin optimal," tutup As'ad.
Melalui REC PLN, PT AMIO akan memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional. Selain itu, PT AMIO turut berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi karbon dan pengembangan renewable energy di Indonesia. (mid/diy)