Pementasan Drama Kolosal Pemberontakan Tentara PETA di Museum PETA Blitar: Teguhkan Semangat Cinta Tanah Air

Blitar, HB.net - Ribuan warga Blitar memadati halaman Museum PETA di Jalan Soedancho Supriadi untuk menyaksikan pementasan drama kolosal bertema "Pemberontakan Tentara PETA", Jum'at malam. Acara ini bukan hanya sebuah pertunjukan seni sejarah, tetapi juga bagian dari kampanye Hari Cinta Tanah Air yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Blitar.
Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Blitar, Santoso, beserta jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, pelajar, serta berbagai komunitas pecinta sejarah.
Drama kolosal ini mengisahkan perjuangan heroik Tentara PETA (Pembela Tanah Air) yang melakukan pemberontakan terhadap penjajahan Jepang di Blitar pada 14 Februari 1945. Dengan tata panggung yang megah dan efek dramatis yang mendukung, pementasan ini mampu menghidupkan kembali semangat perlawanan para pejuang terdahulu.
Salah satu bagian dari pementasan drama kolosal ini adalah pembacaan teks proklamasi Kemerdekaan RI.
Para pemeran, yang terdiri dari seniman lokal, pelajar, dan anggota komunitas teater, tampil dengan penuh penghayatan. Mereka mengenakan seragam tentara PETA lengkap dengan replika senjata, menambah kesan autentik dalam pertunjukan ini. Adegan-adegan penting seperti rapat rahasia para pejuang, perlawanan sengit terhadap tentara Jepang, hingga pengorbanan tragis para pahlawan sukses membangkitkan rasa nasionalisme penonton.
Sejak sore hari, warga telah berdatangan untuk mendapatkan tempat terbaik menonton pertunjukan ini. Antusiasme masyarakat terlihat jelas ketika mereka menyaksikan adegan-adegan dramatis yang menggugah emosi. Salah satu penonton, Sukardi (58 tahun), seorang veteran TNI, mengaku terharu melihat pementasan ini.
Para pelajar dr Kota Blitar dengan penuh penghayatan memerankan tokoh dalam drama kolosal ini.
Wali Kota Blitar, Santoso, mengapresiasi penyelenggaraan drama kolosal ini. Menurutnya, acara ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media edukasi sejarah bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
"Pementasan ini adalah pengingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini tidak didapat dengan mudah. Perjuangan para pahlawan PETA harus terus dikenang dan dijadikan inspirasi bagi kita semua," kata Santoso.
Ia juga menekankan bahwa kampanye Hari Cinta Tanah Air bertujuan untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme dan patriotisme di tengah masyarakat.
Selain drama kolosal, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti pameran sejarah PETA, diskusi interaktif tentang perjuangan Tentara PETA, serta pertunjukan seni tradisional. (kmf/tri)