Epilepsi Kambuh, Siswi SMPN 30 Tercebur di Sungai

Seorang siswi SMPN 30 Surabaya kelas 9B bernama Reina Abdillah Hapsah (15), warga Jalan Medoan Semampir Kali Londo, Sukolilo, Surabaya, tenggelam di sungai belakang rumah, Jumat (21/2) pukul 10.00 WIB.

Epilepsi Kambuh, Siswi SMPN 30 Tercebur di Sungai
Petugas gabungan melakukan penyusuran di sungai belakang rumah korban.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Seorang siswi SMPN 30 Surabaya kelas 9B bernama Reina Abdillah Hapsah (15), warga Jalan Medoan Semampir Kali Londo, Sukolilo, Surabaya, tenggelam di sungai belakang rumah, Jumat (21/2) pukul 10.00 WIB.

Korban tercebur saat dirinya akan menjemur pakaian yang berada di belakang rumah dengan jarak 1 meter dari tepian sungai. Hal itu diketahui oleh sang ibu kandung Sri Lestari (42). Pihak BPBD Surabaya dan gabungan Polsek Sukolilo melakukan pencaharian. Pencaharian tersebut dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB, dengan mengunakan perahu karet.

Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patra Negara memberikan keterangan  bahwa Tim BPBD dan Satbrimob  melakukan pencaharian dengan menyisir tempat tenggelamnya korban. Pencaharian akan dilangsungkan hingga pukul 17.30 WIB. Bila tubuh korban tidak ditemukan, maka akan dilanjutkan pencaharian besok pagi,” ujarnya saat di lokasi kejadian, Jumat (21/2).

Sedangkan dari keterangan warga sekitar dan teman teman korban satu sekolah mengatakan bahwa sebelum korban tercebur, dirinya sempat masuk sekolah. Namun karena sakit epilepsinya kambuh sehingga dipulangkan.

“Reina tadi masuk sekolah tapi pukul 09.00 WIB sakit epilepsinya kambuh sehingga diantar pulang ke rumah gurunya. Seperti biasa Reina membantu ibunya mencuci pakaian  dan dia disuruh menjemur di belakang rumah yang mepet dengan sungai. Siang tadi saya keget dapat kabar kalau dia tenggelam di sungai,” ujar Bagus, siswa SMPN 30.

Terkait sakit epilepsi yang diderita korban ternyata kerap kambuh, juga diutarakan oleh teman korban. Aulia (15), adik kelas korban, saat di tempat kejadian  juga menceritakan tentang sakit yang dideritanya kerap kambuh. “Jadi Reina ini kerap kambuh. Pernah main ke rumah saya dia terpeleset lalu kambuh kejang-kejangnya. Saya juga takut kalau dia kambuh, tapi cepat kembali pulih,” ujar Aulia.

Dari pantauan di tempat kejadian tengelamnya Reina Abdillah Hapsah, halaman belakang rumah korban tidak layak dihuni. Hal ini dikarenakan lantai rumah lebih tinggi dibandingkan pembatas sungai Medoan Semampir Kali Londo.

“Bahwa posisi tempat menjemur pakaian itu jalanya menurun dan licin sehingga berbahaya sekali bagi yang lewat. Dari tepian sungai tidak ada pembatasnya. Kalau kepleset dipastikan kecebur ke kali besar itu,” tutup kapolsek Sukolilo.(yan/rd)