Partai Non Parlemen Dukung Gus Fawait di Pilkada Jember 2024

Dukungan itu diberikan atas sejumlah alasan, diantaranya karena tangan dingin Gus Fawait sebagai politisi muda yang berhasil memenangkan pemilu legislatif 2014, 2019 dan 2024.

Partai Non Parlemen Dukung Gus Fawait di Pilkada Jember 2024
Gus Fawait mendapat dukungan dari sejumlah partai non parlemen dalam kontestasi pilkada Jember 2024.

Jember, HB.net - Sejumlah partai non parlemen memberikan dukungan kepada Gus Muhammad Fawait sebagai calon Bupati Jember. Mereka adalah Partai Gelora, Partai Hanura, Partai Bulan Bintang, Partai Kebangkitan Nasional, Partai Buruh dan Partai Garuda.

Dukungan itu diberikan atas sejumlah alasan, diantaranya karena tangan dingin Gus Fawait sebagai politisi muda yang berhasil memenangkan pemilu legislatif 2014, 2019 dan 2024. Bahkan ia menjadi anggota DPRD tingkat provinsi dengan suara terbanyak secara nasional, dengan raihan 239.414 suara.

"Alhamdulillah, dukungan dari teman-teman partai non parlemen ini menambah semangat saya dalam menjalani ikhtiar menjadi Bupati Jember. Tentu dukungan ini mempertebal dukungan dari partai yang ada di parlemen dan relawan," kata Gus Fawait, Minggu 0(9/06/2024).

Alasan lain yang disampaikan para ketua partai non parlemen mendukung dirinya adalah latar belakang dirinya sebagai seorang santri. Sebab bicara Jawa Timur dan Kabupaten Jember tidak bisa lepas dari pondok pesantren.

Gus Fawait dinilai sebagai representasi dari pondok pesantren. Sebab, ia bukan sekedar santri tapi pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV Kencong, Jember.

"Saya lahir dan berasal dari kalangan pesantren, dan bicara Jember serta Jawa Timur tidak bisa lepas dari peran pesantren," ujar Bendahara GP Ansor Jatim tersebut.

Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini melanjutkan, saat ini salah satu masalah krusial di Jember adalah soal kemiskinan. Ia mengatakan kantong-kantong kemiskinan ekstrem justru ada di wilayah pedesaan.

Karena itu, dirinya sebagai anak petani paham betul permasalahan kemiskinan di pedesaan. Selama ini, petani banyak yang tidak memiliki lahan garapan, sehingga menjadi miskin dan anak-anaknya putus sekolah.

"Menanggulangi kemiskinan di desa harus dilakukan secara komprehensif dan kolaboratif antara pusat dan daerah. Alhamdulillah, saya bersama Laskar Sholawat Nusantara sudah melakukan langkah-langkah itu dengan melibatkan BUMN/BUMD dan PTPN yang ada di Jember," pungkas Ketua Fraksi Gerindra Jatim itu. (mdr/diy)