Pasar Tangguh Tanjungsari Punya BSO Probiotik dan Pengeras Suara
Pemkab Mojokerto terus getol memotong persebaran Covid-19. Setelah program kampung tangguh yang terus digelorakan, kini sektor perekonomian ,yakni pasar tradisional juga ikut kompak menanggulangi pandemi.
Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Pemkab Mojokerto terus getol memotong persebaran Covid-19. Setelah program kampung tangguh yang terus digelorakan, kini sektor perekonomian ,yakni pasar tradisional juga ikut kompak menanggulangi pandemi.
Salah satunya pasar tradisional Tanjungsari Kecamatan Dlanggu, yang diresmikan Bupati Mojokerto Pungkasiadi sebagai salah satu Pasar Tangguh wilayah Kabupaten Mojokerto. Hadir juga dalam kegiatan ini Ketua DPRD Ayni Zuroh, Dandim 0815 Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto, Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander, Kajari Kabupaten Mojokerto Hari Wahyudi, Sekdakab Herry Suwito, serta para kepala OPD terkait.
“Pemerintah saat ini terus mempersiapkan dengan matang penerapan tatanan baru. Kita siapkan betul bagaimana caranya kita tetap bisa beraktivitas, namun tidak sampai tertular Covid-19. Tatanan baru sendiri akan mulai diterapkan pada tujuh sektor. Salah satunya memang pasar tradisional,” kata bupati dalam keterangannya, Kamis (2/7).
Untuk antisipasi penyebaran Covid-19, Pasar Tangguh Pasar Tanjungsari Dlanggu saat ini telah dilengkapi bilik sterilisasi otomatis (BSO) dengan dilengkapi cairan probiotik. Cairan ini dinilai lebih aman daripada cairan disinfektan yang sebelumnya banyak digunakan. Pengeras suara pun juga akan standby di areal pasar, untuk terus memberi sosialisasi pentingnya disiplin protokol kesehatan pada masyarakat.
Bupati menyampaikan apresiasi pada seluruh masyarakat, yang sudah gotong-royong mendukung pemerintah serta melahirkan inovasi-inovasi penting demi memerangi pandemi.
“Saya apresiasi atas inovasi-inovasi dalam menanggulangi pandemi. Kita punya kampung tangguh, tempat ibadah tangguh, wisata tangguh, dan juga pasar tangguh. Dalam penanggulangan ini, kita juga akan terus fokus pada empat hal. Yakni bidang kesehatan, jaring pengamanan sosial (JPS), pemulihan ekonomi, dan keamanan sosial. Keempatnya harus jalan,” tambah bupati masih di lokasi Pasar Tanjungsari Dlanggu.
Selain pasar, bupati bersama jajaran Forkopimda ini juga meninjau beberapa objek wisata di Kabupaten Mojokerto dalam persiapan tatanan barul. Antara lain Candi Brahu dan komplek wisata religi Makam Troloyo di Kecamatan Trowulan, serta Pacet Mini Park di Kecamatan Pacet.
Dalam keterangannya, bupati menjelaskan jika wisata akan segera dibuka secara bersamaan. Baik wisata milik pemda atau milik swasta. Pembukaan juga tengah menunggu kesiapan surat edaran beserta imbauan.
“Imbauan kita, tetap protokol kesehatan harus diutamakan. Baik itu di wisata milik pemda, swasta, samuanya harus memperhatikan itu. Kita juga harus sempurnakan terus persiapan apa yang diperlukan, untuk fasilitas maupun kenyamanan pengunjung,” terang bupati di lokasi wisata.
Selain kesiapan lokasi, bupati juga berharap SDM yang terkait juga ikut mengedukasi pengunjung wisata untuk disiplin protokol kesehatan.
“Saya harap petugas loket dapat memberikan sosialisasi kepada pengunjung, supaya tetap disiplin protokol kesehatan. Tentu saja nanti bisa disempurnakan. Bisa dengan membatasi kunjungan yang masuk, siap sarana CTPS, cek suhu tubuh, juga physical distancing misalnya di antrian loket dan tempat makannya,” tandas bupati.(yep/rd)