Pasca Jual Bawang Rugi, Pemuda Ini Edar Pil Koplo
Zainullah mengatakan, ungkap kasus ini berawal dari adanya informasi bahwa di sekitaran Kel Tisnonegaran Kec kanigaran Kota Probolinggo sering ada warga yang minum-minuman keras dengan mengkonsumsi pil.
Probolinggo, HB.net - Upaya Polres Probolinggo Kota untuk memberantas peredaran pil Koplo di wilayah hukumnya, terus berlanjut. Kali ini, seorang warga Dringu Kabupaten Probolinggo berhasil diamankan karena kedapatan mengedarkan pil Y (Yondi) di Kota Probolinggo.
“Betul, kita berhasil melakukan ungkap kasus lagi terkait peredaran pil di Kota Probolinggo. Tersangka yang berhasil diamankan yaitu J (23) seorang warga Desa Kedung dalem Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo," tegas Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Wadi Sa’bani melalui Plt Kasihumas Iptu Zainullah, Selasa (09/07/24).
Zainullah mengatakan, ungkap kasus ini berawal dari adanya informasi bahwa di sekitaran Kel Tisnonegaran Kec kanigaran Kota Probolinggo sering ada warga yang minum-minuman keras dengan mengkonsumsi pil. Dari informasi, jajaran Satresnarkoba melakukan penyelidikan dan hasilnya, tersangka J berhasil diamankan Kamis, (20/06/2024) malam.
“Pada saat diamankan disekitaran Tisnonegaran, petugas langsung melakukan penggeledahan pada pelaku. Hasilnya, di dalam Jok sepeda motor Honda Vario milik J ditemukan barang bukti 2000 (dua ribu) butir pil putih logo Y," ujarnya.
Kasihumas menjelaskan, J ini sehari-harinya bekerja sebagai pengepul bawang di sekitaran Kecamatan Dringu. Karena desakan ekonomi, akhirnya J juga nyambi menjadi pengedar pil Y.
“Jadi pengepul bawang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi J ini mencari penghasilan tambahan dengan bekerja menjadi pengedar. Menurut J ini, jadi pengepul bawang ini seringkali mengalami kerugian," terangnya.
Kasihumas juga menambahkan, bahwa modus yang dilakukan J ini agak berbeda dengan para tersangka yang sebelumnya diamankan. J ini, kata Zainullah, tidak menjual secara ecer, namun menjual dengan paketan yang lebih besar. Dari 100 pill yang dijual oleh J, J mematok harga Rp 110 ribu.
“J ini jarang mau menjual ecer. Dia hanya menjual dengan paket per 100 pil. Dan dari segi konsumen, para konsumen J ini juga kebanyakan dari para pemuda yang baru lulus sekolah dan belum bekerja. Dari hasil menjadi pengedar ini, J mendapatkan penghasilan bersih Rp 300.000 rupiah per 1000 butir pil Y yang berhasil dia jual," imbuhnya.
Atas perbuatannya, J akan dikenakan UU Kesehatan pasal Pasal 435 atau Pasal 436 ayat (2), ayat (1) UU RI No. 17 tahun 2023 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. (ndi/diy)