Pemkab Banyuwangi Pacu Produksi Pisang Cavendish
Pisang cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat populer di dunia sehingga memiliki prospek pasar yang luas.
Banyuwangi, HB.net - Pemkab Banyuwangi terus memacu produksi potensi pertanian, terutama komoditas yang banyak diminati pasar. Salah satunya pisang cavendish atau ambon putih. Pisang ini memiliki harga yang relatif stabil dan banyak diminati pasar.
Pisang cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat populer di dunia sehingga memiliki prospek pasar yang luas. Pengembangan buah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani hortikultura di Banyuwangi.
Salah satu sentra pisang cavendish di Banyuwangi terletak di Kecamatan Cluring. Total luasan tanaman pisang Cavendish di Kecamatan Cluring mencapai 10 hektar.
Salah satu petani Cavendish, Sunarto, mengembangkan pisang Cavendish jenis Grand Nine (G9). Karakteristik G9 ini memiliki ukuran buah lebih besar, tekstur daging buah yang lembut, serta rasa manis asam.
Sunarto awalnya petani cabai. Namun sejak 5 tahun lalu, dia beralih menjadi petani pisang Cavendish karena dinilai lebih menguntungkan. Selain harganya lebih stabil, perawatannya tidak rumit. Biaya operasionalnya juga lebih murah.
“Permintaan pisang cavendish sangat tinggi, sehingga prospek ke depan lebih menjanjikan. Kita tidak kerepotan mencari pasar karena buah ini sangat diminati,” kata Sunarto.
Rata-rata satu pohon mampu memproduksi pisang cavendish seberat 20 kg. Hasil panennya ini akan langsung diambil oleh pengepul, untuk diproses dan dipasarkan ke sejumlah supermarket di wilayah Surabaya, Bali, dan beberapa kota besar lainnya.
“Harga dari kami RP 6.000 per kilogram. Jadi kalau di rata-rata per pohon bisa menghasilkan Rp 120.000,” ujarnya. Sunarto sendiri menanam 500 pohon Cavendish di lahannya. Kalau dirata-rata produksinya bisa mencapai 1 ton dengan omset mencapai Rp 60 juta dalam satu musim tanam.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang ikut melakukan panen perdana pisang Cavendish, mengatakan akan terus mendukung pengembangan komoditas pertanian, salah satunya cavendish. “Di Banyuwangi, pisang Cavendish juga dikembangkan di Kecamatan Bangorejo, Tegaldlimo, Purwoharjo, dan Muncar,” pungkasnya. (guh/diy)