Pemkot Gelar Pameran Olahan Mangrove dan Tanam Mangrove

Dipilihnya mangrove sebagai nama festival karena manfaat besar yang dimiliki oleh tanaman pesisir ini. Salah satunya adalah sebagai penahan hempasan ombak pantai.

Pemkot Gelar Pameran Olahan Mangrove dan Tanam Mangrove
Pj Nurkholis saat tanam mangrove.

Probolinggo, HB.net - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2024, Pemkot Probolinggo mengadakan Festival Mangrove. Pj Wali Kota Probolinggo Nurkholis, jajaran Forkopimda dan mitra lingkungan hidup hadir meramaikan festival tersebut.

Rangkaian acara diawali dengan gelaran fashion show yang dibawakan oleh siswa-siswi dari SD Sukabumi 2 dan SD Mangunharjo 6. Mereka mengenakan sebuah karya busana berbahan dasar limbah. Melengkapi festival, ditampilkan pula produk berbahan alam dari para pegiat lingkungan kota. Ada kompos, baglog jamur, batik ecoprint, keripik pisang mangrove, sari buah mangrove, brownies mangrove.

Puncak acara peringatan HLH 2024 dikemas secara formal dalam apel bersama. Nurkholis memimpin apel HLH di depan ratusan peserta yang berbaris rapi di Pelataran Kuda Cipta Wilaha BJBR.

Dipilihnya mangrove sebagai nama festival karena manfaat besar yang dimiliki oleh tanaman pesisir ini. Salah satunya adalah sebagai penahan hempasan ombak pantai. “Makanya kenapa dipilih mangrove ini karena memang selain fungsinya banyak, untuk menahan ombak dan sebagainya, mangrove ini sangat bagus terkait dengan oksigen,” jelas Nurkholis.

Melalui festival ini, pemkot juga ingin menunjukkan inisiatif dalam upaya pelestarian tanaman mangrove di wilayah Provinsi Jatim yang dikenal memiliki hutan mangrove terluas di Pulau Jawa.

“Penanaman mangrove terluas di Pulau Jawa, hampir 50 persen tanaman mangrove itu ada di Jatim. Dan kondisinya saat ini sekitar 25 ribu hektar lebih yang sudah tanam di Jatim masih ada sekitar 20 ribu hektar lagi yang perlu sentuhan-sentuhan tangan kita,” ungkap Penjabat wali kota yang menggemari taman itu.

Kepala DLH Retno Wandansari dalam laporannya menegaskan semangat festival mangrove ini sebagai wadah kolaborasi pemerintah bersama masyarakat dalam memperbaiki kualitas lingkungan hidup.

“Momentum dan menjadi fondasi besar dan merubah pandangan besar masyarakat untuk bekerjasama dalam upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan di wilayah pesisir dan upaya pemulihan kualitas lingkungan hidup,” terang Kadis Lingkungan Hidup itu.

Kegiatan juga dilaksanakan penyerahan secara simbolis bibit mangrove kepada perwakilan Pramuka, pokmaswas, pegiat lingkungan Papesa, Komtari Kehati dan Formalis. Dilanjutkan dengan pelepasan 150 ekor burung ke alam liar dan penanaman 250 bibit mangrove jenis tanjang oleh Penjabat Wali Kota Nurkholis, forkopimda serta kepala perangkat daerah pemkot. (ndi/diy)