Pengurus PKS Jatim Ziarah Wali Limo, Belajar Semangat Transformasi dan Kolaborasi dari Ulama
Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan berharap kegiatan ziarah yang dilakukan pengurus DPW PKS Jatim yang ditemani pengurus DPD PKS Lamongan dan Gresik menjadi amal sholeh yang jadi catatan kebaikan di sisi Allah ta'ala.
Surabaya, HB.net - Memasuki Ramadan, pengurus PKS Jawa Timur bersama-sama melakukan ziarah wali limo, Jumat 1 April 2022. Harapannya, pengurus PKS bisa meneladani perjuangan para wali. Dalam kegiatan ini, pengurus PKS Jatim ditemani pengurus DPD PKS Lamongan, Tuban dan Gresik. Rombongan mengunjungi makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoro Qondi, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Syekh Maulana Ishaq, Sunan Giri dan Sunan Ampel.
Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan berharap kegiatan ziarah yang dilakukan pengurus DPW PKS Jatim yang ditemani pengurus DPD PKS Lamongan dan Gresik menjadi amal sholeh yang jadi catatan kebaikan di sisi Allah ta'ala.
"Semoga juga doa-doa yang kita panjatkan di sepanjang perjalanan diijabah oleh Allah subhanahu wa ta'ala," kata Irwan, Ahad (03/04/2022).
Ziarah wali, menurut pria 46 tahun ini merupakan salah satu khasanah kebaikan.
"PKS sebagai partai Islam rahmatal lil alamin harus juga melakukan kegiatan ziarah wali ini," terang alumnus pasca sarjana Universitas Hang Tuah, Surabaya itu.
Irwan meminta pengurus PKS di Jawa Timur bisa meneladani perjuangan para wali mengenalkan agama Islam.
"Para wali itu benar-benar menunjukkan Islam adalah agama yang rahmatal lil alamin. Mereka contoh sukses mempraktikkan semangat transformasi dan kolaborasi dengan masyarakat, persis " dengan yang sedang digaungkan di Rakernas, Rakerwil dan Rakerda PKS 20200," tandasnya.
Para wali, ia melanjutkan, juga berhasil melakukan banyak transformasi sosial, politik dan budaya.
"Kita mengenal Sunan Bonang yang sebagai pencipta gamelan, Sunan Drajat yang juga ahli ukir dan membuat tembang, Syekh Maulana Ishaq yang punya karomah bisa menyembuhkan penyakit atas izin Allah," jelasnya.
Ia melanjutkan, ada juga Sunan Giri yang berdakwah dengan menciptakan banyak permainan anak. Salah satu yang terkenal adalah cublak-cublak suweng.
"Para wali dan ulama itu juga bersatu, berbaur dengan masyarakat membangun nusantara ini. Ini yang harus diteladani pengurus dan anggita PKS," tegas pria yang pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Jatim ini.
Sementara Ketua Bidang Pembangunan Umat (BPU) Muhammad Aziz yang juga menjadi ketua pelaksana kegiatan ini berharap pengurus PKS bisa mengambil ibroh dari para wali.
"Tidak mudah para wali ini meyakinkan masyarakat bahwa Islam adalah agama rahmatal lil alamin, hingga saat ini menjadi agama mayoritas," tegasnya.
Para wali itu, ia melanjutkan harus menyembunyikan nama arabnya agar bisa diterima masyarakat dan tidak ditangkap Belanda.
"Dalam cerita, tidak sedikit dari mereka yang difitnah dan diusir. Namun perjuangan terus dilanjutkan, tidak ada kata menyerah dalam kamus para wali," pungkasnya. (mdr/ns)