Penjualan Batik Tanjung Bumi Mulai Normal

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengunjungi sentra penjualan batik tulis yang berada di Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, Sabtu (25/7) sore.

Penjualan Batik Tanjung Bumi Mulai Normal
Gubernur Khofifah melihat corak batik Tanjung Bumi.

Bangkalan, HARIAN BANGSA.net - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengunjungi sentra penjualan batik tulis yang berada di Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, Sabtu (25/7) sore. Utamanya, untuk melihat perkembangan penjualan produk batik yang juga ikut terdampak akibat adanya pandemi Covid-19.

Dalam kunjungannya tersebut Gubernur Khofifah juga didampingi, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron beserta jajarannya, kadis Perindag Provinsi Jatim, kadis Peternakan, kepala biro Kesos, dan kepala biro Humas Protokol.

Usai melakukan kunjungan, Khofifah, sapaan lekat Gubernur Jatim mengaku bersyukur, karena berdasarkan informasi  pedagang  sejak akhir Mei, Juni dan Juli penjualan produk batik di Tanjung Bumi sudah mulai dibilang normal. Dirinya juga menyebut ini merupakan kabar bahagia terlebih omset penjualan batik sangat menurun sejak awal pandemi di bulan Maret lalu.

"Alhamdulilah, hari ini saya mendapat kabar bahagia, karena rupanya sejak akhir Mei hingga Juli ini penjualan batik di Tanjung Bumi sudah bisa disebut normal," tukas Khofifah.

Menurutnya, keberadaan Tanjung Bumi merupakan sejarah panjang dan melegenda  dari pembatik tulis di negeri ini. Untuk itu, kekayaan budaya dari para pembatik tradisional ini menjadi tanggung jawab kita untuk melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan. Terlebih, salah satu andalan  Produk Tekstil (TPT) di Jatim adalah batik.

"Sebagai produk tekstil maka budaya membatik di Tanjung Bumi ini harus mendapatkan ruang untuk promo pasarnya. Karena makin besar pasarnya maka tentu kreatifitas dan inovasi dari para pembatik akan terus ter[-support," urai orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

"Tadi juga ditunjukkan ada koleksi batik yang usianya sudah puluhan tahun. Hal ini sebenarnya untuk menunjukkan betapa detail dan lamanya proses untuk menghasilkan selembar batik ini," lanjutnya.

Di akhir acara, Gubernur Khofifah juga berharap agar pemulihan ekonomi di Jatim bisa segera diwujudkan. Serta, akan bisa segera didetailkan pada unit usaha dan komoditasnya, dan tidak hanya sekedar sektornya. Misalnya, di sektor perdagangan unit usaha apa , komoditasnya apa saja yang akan didorong, begitupun juga untuk sektor lainnya.

Sementara itu, salah satu pemilik toko batik di Tanjung Bumi Hanif Muslim mengatakan, bahwa awal adanya Covid-19 batik yang bisa terjual dalam sebulan pernah  hanya beberapa potong batik. Dan ini berlangsung hampir 3 bulan, padahal sebelum adanya Covid-19 dalam sehari bisa terjual 10 potong batik.

"Alhamdulilah sejak Idul Fitri kemarin sampai sekarang penjualan sudah mulai agak normal. Meski belum 100 persen, tapi saya sangat bersyukur," ungkap Hanif yang juga mengaku sangat bangga bisa dikunjungi langsung oleh Gubernur Khofifah.

Hanif pun berharap, pandemi Covid-19 bisa segera berakhir di Indonesia terutama di Jatim. Dengan demikian, maka geliat ekonomi sentra batik Tanjung Bumi akan bisa segera bangkit seperti sedia kala.(hum/rd)