Perempuan dan Pemuda Dapat Pelatihan Kewirausahaan Gratis
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya menggelar pelatihan kewirausahaan untuk perempuan dan pemuda di Gedung Siola lantai 2, Selasa (23/7).
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya menggelar pelatihan kewirausahaan untuk perempuan dan pemuda di Gedung Siola lantai 2, Selasa (23/7). Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan bekal serta wawasan tentang kewirausahaan kepada perempuan dan pemuda Surabaya yang baru memulai merintis usaha.
Kepala Dinkopdag Surabaya Dewi Soeriyawati mengatakan, pelatihan itu sudah berjalan sejak dua pekan terakhir. Sebelumnya, Dinkopdag Surabaya menggelar pelatihan bakery dan kewirausahaan untuk pemuda dan perempuan. Sedangkan di minggu ini, kewirausahaan untuk perempuan dan pemuda.
“Pelatihan ini untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang waktu itu mengikuti musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan) kemarin. Karena ternyata banyak dari perwakilan ibu-ibu yang meminta diadakan pelatihan kewirausahaan,” kata Dewi.
Ia menyebutkan, Dinkopumdag tidak hanya menggelar pelatihan saja, akan tetapi juga bisa membantu memfasilitasi akses bagi warga yang ingin mendapatkan modal usaha untuk memulai berwirausaha.
“Kalau modal ini, pemkot bisa membantu fasilitasi akses ya, misal mempertemukan UMKM dengan perbankan atau lembaga keuangan lainnya yang memiliki program bantuan modal untuk UMKM,” sebutnya.
Dalam pelatihan kali ini, diikuti oleh 40 peserta, terdiri dari perempuan dan pemuda yang baru atau merintis usaha di Kota Surabaya. Puluhan peserta itu, berasal dari Kelurahan Tanjung Perak, Kelurahan Simomulyo, dan Kelurahan Kebraon.
Pada pelatihan kali ini, pemkot melalui Dinkopdag Surabaya mendatangkan CEO of Renjana, Timothy Jason sebagai pematerinya. Di kesempatan ini, Timothy menceritakan dan memotivasi para peserta, bagaimana cara memulai dan merintis sebuah usaha.
“Materi yang saya berikan kepada para peserta adalah, bagaimana mereka harus berani mencoba terlebih dahulu, karena peluang itu bisa dari mana saja. Seperti kita datang ke pelatihan ini, kita berkenalan dengan orang lain, dan berani menjawab itu adalah bagian daripada peluang untuk memulai, dengan begitu maka orang akan mengenal kita dan produk yang dimiliki,” kata Timothy.
Salah satu peserta pelatihan, Novis mengaku, sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Ilmu dan pengalaman yang diberikan oleh Timothy kepada para peserta, dinilainya sangat menginspirasi bagi para pemula yang baru memulai usaha.
“Harapan saya dan teman-teman yaitu bisa bersinergi terus dengan pemkot untuk mengembangkan usaha kita. Jadi, mungkin dari yang omzetnya Rp100 ribu sehari, dengan bersinergi bisa bermiliar-miliar per hari ke depannya,” pungkasnya. (ari/rd)