Ribuan Warga Banyuwangi, Ikut Gelaran Mudik Online
Tercatat ada perantau yang kini bermukim di Sumatera, Sulawesi, Papua, Ambon, Kalimantan, berbagai kota di Jawa, Jepang, Taiwan, Jerman, Australia, Belanda, hingga Amerika Serikat.
Banyuwangi, HB.net - Bupati Banyuwangi menggelar ‘Mudik Online’ yang diikuti ribuan orang secara virtual/hybrid. Kegiatan ini digelar Pemkab Banyuwangi, Minggu (16/5) dan diikuti para diaspora (perantau) asal Banyuwangi yang tersebar di berbagai daerah melalui aplikasi Zoom, Youtube, Instagram dan Facebook. Acara ini digelar dari lima tempat di Banyuwangi.
“Kami berterima kasih kepada seluruh diaspora yang berkenan meluangkan waktu tergabung secara virtual. Kekompakan ini membuktikan kecintaan kita kepada Banyuwangi tidak pernah luntur. Saya merasa terhormat bisa silaturahim dengan para diaspora,” ujar Ipuk.
Tercatat ada perantau yang kini bermukim di Sumatera, Sulawesi, Papua, Ambon, Kalimantan, berbagai kota di Jawa, Jepang, Taiwan, Jerman, Australia, Belanda, hingga Amerika Serikat. “Biasanya memang setiap tahun ada silaturahim para perantau yang mudik ke Banyuwangi secara langsung. Karena sekarang pandemi, maka kami gelar secara hybrid,” ungkapnya.
Pertemuan para perantau Banyuwangi tersebut, tidak semata silaturahmi. Namun, sebagai ajang konsolidasi untuk bersama-sama membangun Banyuwangi.“Para diaspora bisa mempromosikan Banyuwangi, membantu UMKM, menyampaikan saran terkait berbagai sektor di Banyuwangi. Semuanya bergerak,” ujarnya.
“Jika ada hal-hal positif selama di tempat rantau, sampaikan ke kami, agar bisa diterapkan di Banyuwangi. Sehingga ada transfer of knowledge untuk kemajuan Banyuwangi,” pintanya. Para perantau yang mengikuti mudik online juga bisa berinteraksi secara langsung dengan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi.
Juga kepada para sanak kerabat yang berkumpul di lima tempat yang disediakan. Ada pula atraksi seni budaya dan bazar virtual produk UMKM. Bupati Ipuk sendiri langsung ikut mempromosikan produk UMKM kepada para diaspora. “Semoga ini jadi jalan untuk mendorong pemasaran UMKM Banyuwangi agar semakin luas,” ujarnya.
Acara tersebut mendapat sambutan yang antusias dari para perantau. Salah satunya Dami Frese, warga asli Kecamatan Tegaldlimo, yang kini tinggal di Jerman. “Saya nangis ikut acara ini. Kangen rumah. Rencananya tahun kemarin mau pulang. Tapi, ada pandemi ini, jadinya tertunda,” ungkap perempuan yang sudah tiga tahun tak pulang kampung itu.
Senada, Eva Nusrifah yang telah 20 tahun tinggal di Amerika Serikat itu biasanya pulang ke kampungnya di Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi setiap tahunnya. “Untuk tahun ini saya tak bisa pulang,” akunya.
Mudik Online juga mengungkapkan kisah sukses para perantau asal Banyuwangi. Seperti Dino yang merupakan pengusaha biro travel di Tokyo, Jepang. Sebagai ketua Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Jepang, ia menyebutkan banyak imigran dari Banyuwangi yang sukses membuka usaha, terutama di sektor kuliner. “Jadi kalau ke Jepang, jangan khawatir rindu masakan Banyuwangi. Di sini, sudah ada teman-teman Banyuwangi yang membuka restoran dan siap menyajikan nasi tempong,” selorohnya.
Acara ini dihadiri secara offline oleh jajaran Forkopimda Banyuwangi di antaranya Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Letkol (P) Eros Wasis, Kepala Kejaksaan Negeri M. Rawi, Kepala Pengadilan Negeri (PN) Nova Flory Bunda. Juga tampak hadir Wakapolresta AKBP Kusumo Wahyu Bintoro, SIK, Sekretaris Kabupaten Mujiono, dan Kasdim Mayor Inf. Herawady Karnawan. (guh/diy)