Sering Terkena Banjir, SMAN 1 Trenggalek Ikut SPAB
Kerap menjadi sasaran banjir, membuat SMA Negeri 1 Trenggalek meningkatkan kapasitasnya dalam menghadapi bencana.
Trenggalek, HARIANBANGSA.net – Kerap menjadi sasaran banjir, membuat SMA Negeri 1 Trenggalek meningkatkan kapasitasnya dalam menghadapi bencana. Untuk itulah, sekolah yang berada di Jalan Soekarno Hatta, Dobangsan, Ngantru, Kabupaten Trenggalek, ini ikut dalam Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
SPAB sendiri diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur. Sedangkan fasilitatornya berasal dari Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur. Mereka adalah Erfan Alif Pujiono, IIsna Khoirotul Laili, dan Doddy Prakasa Fitrianto. Kegiatan ini diadakan pada Rabu dan Kamis, 21-22 Februari 2024.
“Bencana banjir selalu menghantui sekolah sampai saat ini. Oleh karena itu, SPAB sangat penting agar pelajar ikut berperan dalam pencegahan bencana banjir. Kami juga sering mengadakan pembersihan saluran drainese di sekeliling sekolah,” jelas Kepala SMA Negeri 1 Kabupaten Trenggalek Leif Sulaiman.
Sebelumnya, Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Jawa Timur Tiffany Rita Welke Bawole memberikan laporan soal penyelenggaraan SPAB ini.
Sedangkan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Trenggalek Stefanus Triadi mengatakan, salah satu hal mendasar yang perlu segera disiapkan adalah jalur rambu evakuasi serta titik kumpul.
“Masyarakat harus dibiasakan living harmony with disaster atau hidup berdampingan dengan bencana . Apalagi, banjir menjadi ancaman terbesar di sini.Sosialisasi serta edukasi ini diharapkan agar pelajar berperan aktif dalam pengurangan risiko bencana,” jelas Stefanus Triadi ketika memberikan materinya.
Sedangkan materi lainnya dari pengawas dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Tulungagung-Trenggalek Aristiawan. Ia menjelaskan Permendikbud No. 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program SPAB.
SPAB yang diadakan dua hari itu menyasar 100 peserta. Mereka terdiri dari 3 orang anggota Komite Sekolah,10 guru,2 satpam, dan 85 siswa. Mereka mendapatkan materi teori dan praktik. Di antaranya penyusunan dokumen kajian risiko bencana, pembentukan Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS), simukasi evakuasi saat bencana gempa bumi, pemadaman kebakaran, bebat bidai korban luka, pemutaran video dan audio tentang kebencanaan, dan games menarik.(rd)