SRPB Jatim Latih SMKN 1 Pungging Mojokerto dalam Program SPAB

Banjir dan kebakaran menjadi ancaman tersendiri bagi SMKN 1 Pungging, Kabupaten Mojokerto.

SRPB Jatim Latih SMKN 1 Pungging Mojokerto dalam Program SPAB
Kegiatan SPAB yang diadakan di SMKN 1 Pungging, Kabupaten Mojokerto.

Mojokerto, HARIANBANGSA.net – Banjir dan kebakaran menjadi ancaman tersendiri bagi SMKN 1 Pungging, Kabupaten Mojokerto. Apalagi, sekolah ini memiliki anak didik yang cukup banyak.

“Kami memiliki siswa sekitar 2.100 orang yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Banjir dan kebakaran menjadi ancaman tersendiri. Bahkan pernah terjadi kebakaran di dekat sekolah yang disebabkan terbakarnya semak dan bambu. Namun dapat dicegah perambatan apinya,” ungkap Kepala SMKN 1 Pungging Muharto, Jumat (15/2).

Bahkan kata Muharto, ada empat orang tua siswa yang pernah mengalami kerugian harta dan benda (rumah) karena angin puting beliung. “Nanun kami juga melakukan upaya mitigasi dan pencegahan secara mandiri di sekolah. Yaitu semua staf keamanan, office boy, dan guru rutin memantau aliran listrik serta rutin dan membersihkan selokan,” tukasnya.

Untuk itulah, sekolah ini menjadi lokasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dengan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur. Tiga orang dari SRPB Jatim, yakni  Erfan Alif Pujiono, Nurul Wachida, dan Vera Arida menjadi fasilitator kegiatan yang berlangsung pada Kamis dan Jumat, 13-14 Februari 2025.

Sedangkan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Mojokerto Yoi Afrida Susetyo mengungkapkan bahwa potensi bencana di wilayahya, di antaranya banjir, longsor, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dan erupsi gunung api.

“Sekitar 70 persen atau 213 desa berada di daerah rawan bencana. Berbagai upaya mitigasi yang telah dilakukan. Yaitu normalisasi sungai, pembersihan sampah, dan enceng gondok di aliran sungai, serta pemangkasan pohon yang berumur tua (untuk mitigasi angin kencang),” jelas Yoi Afrida Susetyo.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto dan anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Suwandy Firdaus. “SMKN 1 Pungging sangat beruntung karena diberi kesempatan mengikuti edukasi dan simulasi bencana. Manfaatkanlah waktu dua hari dengan maksimal,” kata Suwandy Firdaus.

Sebanyak 100 peserta dari siswa, guru, staf sekolah, dan BPBD Kabupaten Mojokerto ikut dalam kegiatan di sekolah yang berada di Jalan Raya Trawas, Lebaksono, Pungging, Kabupaten Mojokerto ini.(rd)