Tim KNKT Investigasi Tenggelamnya KMP Yunicee, Daftar Penumpang Masih Simpang Siur
Ia mengungkapkan, hasil investigasi yang dilakukan tim tidak bisa diketahui secara cepat, dan akan memakan waktu sekitar 3 hingga 4 bulan kedepan. Kemudian akan diumumkan dan menjadi rekomendasi bersama.
Banyuwangi, HB.net - Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi kecelakaan Kapal Motor (KMP) Yunicee yang tenggelam di perairan kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Tim yang terdiri dari dua orang berseragam warna jingga tersebut, datang di pelabuhan penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, sekitar pukul 13.30 WIB, Rabu (30/6/) siang.
Investigator Keselamatan Pelayaran KNKT, Bambang Irawan mengatakan, timnya sengaja turun untuk mengumpulkan data dan barang bukti dari musibah kecelakaan kapal tenggelam yang terjadi di Gilimanuk Bali, untuk mengetahui secara jelas kronologi dan penyebab musibah tersebut.
"Kita datang di sini untuk mengumpulkan data, mengapa kecelakaan ini bisa terjadi," kata Irawan kepada wartawan.
Lebih lanjut Irawan menjelaskan, adapun data tersebut yakni yang berhubungan dengan kapal. Baik itu dari perusahaan Pelayaran, history kapal, awak kapal, kondisi cuaca saat itu, prosedur pemuatannya, hingga mengumpulkan keterangan dari korban yang selamat.
"Intinya kami masih melakukan investigasi dengan mengumpulkan data-data. Kemudian kita pelajari dan analisa. Dari sana baru kita bisa mendapatkan kesimpulan (penyebab tenggelamnya kapal)," ujarnya.
Ia mengungkapkan, hasil investigasi yang dilakukan tim tidak bisa diketahui secara cepat, dan akan memakan waktu sekitar 3 hingga 4 bulan kedepan. Kemudian akan diumumkan dan menjadi rekomendasi bersama.
"Proses investigasi ini memakan waktu lama, sebab posisi kapal tenggelam di air dan membutuhkan waktu 3 sampai 4 bulan, karena ada kesulitan dalam melakukan penyelidikan. Akan tetapi, jika posisi tenggelamnya bangkai kapal dapat membahayakan pelayaran, kita menyarankan untuk diangkat," tuturnya.
Irawan juga menyayangkan, dengan adanya kesimpangsiuran jumlah daftar penumpang (manifes) KMP Yunicee yang mengalami musibah tersebut. Bahkan, korban yang meninggal dunia akibat musibah tersebut ada yang tidak tercantum dalam manifes.
"Itu juga kita patut dalami. Kita akan cocokkan manifes dengan laporan masyarakat. Data penumpang ini perlu, karena memudahkan pihak Asuransi untuk mengcovernya. Jangan sampai kejadian kecelakaan di Danau Toba dahulu terulang kembali ," jelasnya.
Dari data terakhir, jumlah penumpang yang berhasil diselamatkan sebanyak 39 orang, diantaranya 36 orang di Ketapang, 3 orang di Gilimanuk. Sedangkan yang meninggal dunia 7 orang.
Secara resmi manifes kapal ada 41 penumpang dan 15 ABK. Namun dari data yang dihimpun 39 orang selamat terdaftar manifes 16 orang, sisanya 23 orang tidak terdaftar. Bahkan, korban jiwa pun sama, 3 korban jiwa terdaftar di manifest sedangkan 4 korban jiwa tidak terdaftar.
Selain itu, disebutkan data orang yang masih dilaporkan hilang di posko Gilimanuk oleh keluarga ada 18 orang. (guh/diy)