UNICEF, Unusa, Pemprov Jatim Kampanyekan Pemahaman Wasting
United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), Universitas Nahdatul Ulama Surabaya (Unusa), dan Pemprov Jatim menggandeng organisasi berbasis agama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gizi kurang dan gizi buruk (wasting).
Surabaya, HARIANBANGSA.net - United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), Universitas Nahdatul Ulama Surabaya (Unusa), dan Pemprov Jatim menggandeng organisasi berbasis agama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gizi kurang dan gizi buruk (wasting).
Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggelar roadshow Ayo Cegah dan Obati Wasting Biar Gak Stunting yang melibatkan 101 ning dari organisasi wanita di lingkup Fatayat NU Jatim, di auditorium kampus B Unusa, Surabaya, Rabu (15/5).
Chief Field Office UNICEF di Surabaya Arie Rukmantara mengatakan, roadshow ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang wasting atau kekurangan gizi akut. Meliputi gizi kurang dan gizi buruk dan meningkatkan partisipasi aktif anggota masyarakat khususnya dari organisasi berbasis agama, untuk berperan aktif dalam deteksi dini dan rujukan tepat waktu bagi anak-anak yang menderita wasting.
”UNICEF percaya slogan anak-anak muda terkini, colabs or collapse, berkolaborasi atau gagal. Kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan organisasi berbasis agama dan organisasi wanita sangat penting untuk cegah dan deteksi dini wasting. Salah satu bentuk kekurangan gizi pada anak balita yang sangat berbahaya,” terang dia.
Selain menyelenggarakan berbagai kegiatan edukatif dan lomba kotbah dai cilik, roadhow juga akan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) untuk deteksi dini wasting secara serentak dengan melibatkan lebih dari 1000 balita se provinsi Jawa Timur.
Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan angka prevalensi stunting di Indonesia bertahan di angka 21,5 persen. Sedangkan prevalensi wasting mengalami kenaikan dari 7,7 persen di tahun 2022 menjadi 8,5 persen di tahun 2023.
Berita baiknya, prevalensi wasting di Provinsi Jawa Timur mengalami sedikit penurunan dari 9,2 persen pada tahun 2019 menjadi 7,2 persen pada tahun 2022 (SSGBI 2019 & 2022).
Rektor Unusa Achmad Jazidie mengaku senang dengan kerja sama tersebut. "Insya Allah kerja sama ini terus berlanjut dan ke depan semoga diperluas lebih banyak sektor, " kata dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan, Unusa berkomitmen menangani gizi buruk bersama Unicef. "Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan. Pertama, pendekatan sensitif yang menjadi urusan teman-teman gizi dan tim kesehatan. Kedua, pendekatan spesifik, yang melibatkan banyak pihak, mulai dari perguruan tinggi, organisasi wanita atau remaja, hingga perangkat desa," ujar dia.(mid/rd)