Untuk Warga Terdampak Erupsi Semeru, Khofifah Terima Rp 7,5 M dari Pemprov Kalteng
Bantuan diserahkan secara langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo, dan diterima oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Surabaya, HB.net - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) memberikan bantuan sebesar Rp 7,5 miliar, kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), untuk membantu warga yang terdampak erupsi gunung Semeru, Lumajang.
Bantuan tersebut, diserahkan secara langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo, dan diterima oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Yang kemudian, langsung diberikan kepada Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
Edy Pratowo mengungkapkan, penyerahan bantuan ini sebagai bentuk empati dan rasa kemanusiaan warga Kalteng, atas musibah erupsi gunung Semeru di Lumajang. Peruntukan bantuan tersebut, sepenuhnya diserahkan kepada Pemda setempat.
"Dan sepenuhnya kami serahkan ke Pemerintah Jawa Timur dan Lumajang. Tadi Pak Bupati menyampaikan, yang dibutuhkan saat ini adalah relokasi pasca bencana itu. Beberapa infrastruktur juga mengalami kerusakan yang berat," ujarnya, Jumat (10/12/2021).
Diharapkannya, dengan bantuan ini, memberikan tambahan motivasi kepada Pemda Lumajang, untuk segera melakukan relokasi para korban. Ditambahkan Edy, bahwa bantuan sebesar Rp 7,5 milyar tersebut, berasal dari Bantuan Keuangan Provinsi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasih dengan bantuan serta support yang diberikan oleh Pemprov Kalteng. Bantuan tersebut nantinya akan diperuntukkan sesuai dengan langkah langkah prioritas yang sudah dilakukan.
"Berdasarkan exercise tim terpadu Satgas penanganan guguran awan panas Semeru kali ini," ungkapnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengakui, sampai saat ini yang paling dibutuhkan oleh korban terdampak erupsi Gunung Semeru adalah tempat tinggal atau tempat bernaung agar bisa berkumpul dengan keluarga.
"Kalau ditanya harapan kedepan (korban), yang penting saya punya rumah. Jadi itu saya rasa PR Bupati Lumajang, dan kami yang ada di Provinsi Jawa Timur untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat, bahwa Pemerintah hadir dan kami bekerja keras untuk itu," imbuhnya.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengungkapkan, saat ini pemenuhian di tempat pengungsian sudah bisa untuk mencukupi selama satu setengah bulan kedepan. Namun tidak diharapkan, warga akan tetap di pengungsian selama itu.
"Nah, terima kasih bantuan ini akan mempercepat kami untuk menyiapkan relokasi. Karena rumahnya sudah gak ada, perabotnya gak ada, kompornya gak ada, bantalnya ilang, kasurnya ilang, lemarinya ilang, pakaiannya ilang, ilang semua gak ada," terangnya.
Relokasi tersebut, lanjut Thoriq, bukan sekedar soal lahan, tetapi mengawali kehidupan masyarakat di tempat relokasi yang dinilai lebih aman. Warga juga membutuhkan peralatan rumah tangga, termasuk juga akan dibangunkan hunian sementara.
"Supaya mereka bisa kembali ke keluarganya bersama suaminya, bersama anaknya, bertempat tinggal. Kalaupun tempat tinggalnya masih sementara, mereka pasti mengerti dan memahami, yang penting tidak di tempat pengungsian," tandasnya.Berdasarkan data dari Satgas yang terdata sementara sebanyak 2.095 rumah, namun Thoriq mengungkapkan angka tersebut diperkirakan masih terus bertambah. Namun diharapkannya, relokasi segera bisa dilakukan. (dev/ns)