Wabup Minta SOP Cegah Corona Dipatuhi
Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Wabup Nur Ahmad Syaifuddin meminta masyarakat mengikuti prosedur (SOP) mencegah Virus Corona. Dia menegaskan pemkab sangat serius menangani pencegahan penyebaran Covid-19 atau Virus Corona. Hal itu disampaikan wabup di sela penyemprotan disinfektan di sejumlah gereja dan klenteng di Sidoarjo, Jumat (20/3).
“Kami sangat bersungguh-sungguh melindungi masyarakat, khususnya di tempat publik untuk menyemprot disinfektan sehingga betul-betul steril,” tegas wabup.
Wabup berharap masalah Virus Corona ini menjadi atensi semua pihak. Masyarakat diharapkan ikut mendukung langkah pemerintah membendung penyebaran virus itu. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan kooperatif mengikuti anjuran dan standar operasional prosedur (SOP) pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona.
Kata wabup, pemerintah berharap dengan dukungan masyarakat seperti itu target 14 hari masa inkubasi pencegahan penyebaran Virus Corona dapat terlaksana. "Kalau kita tidak didukung oleh masyarakat sedangkan Forkopimda sudah bekerja keras maka hasilnya juga tidak maksimal," jelas politikus PKB ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, drg Syaf Satriawarman menambahkan, penyemprotan disinfektan di antaranya di Gereja Santa Maria Annuntiata, GPIB Sidoarjo, GKI Sidoarjo, dan Gereja Mawar Sharon Sidoarjo. Selain itu juga di Klenteng Tri Dharma Sidoarjo.
"Penyemprotan juga dilakukan di Gedung DPRD Sidoarjo dan Mal Pelayanan Publik (MPP). Kami terjunkan lima tim untuk penyemprotan disinfektan ini," cetusnya saat mendampingi Wabup Nur Ahmad.
Kepala Paroki Santa Maria Annuntiata Romo Harjanto mengatakan, pihaknya telah melakukan pencegahan Virus Corona seminggu lalu. Itu atas perintah gereja Katolik Keuskupan Surabaya. Gereja pusat menginginkan agar ibadah tetap digelar namun harus menjaga kebersihan.
Anjuran dari pemerintah terkait pencegahan Virus Corona juga disosialisasikan kepada jemaahnya. Seperti menghindari sentuhan antar jemaah. “Mulai besok kami lebih serius lagi, seperti berusaha mengatur jarak jamaah. Social distance-nya diusahakan walaupun gereja kami mungkin nanti tidak cukup,” beber Romo Harjanto. (sta/cat/rd)