Wisata Edukasi Puslit Sukosari Lumajang Kembali Dibuka
Manajer Penelitian Puslit Sukosari Lumajang, Nanik Tri Ismadi mengatakan, setelah 2 tahun vakum, pihaknya membuka kembali wisata edukasi.
Lumajang, HB.net - Puslit Penelitian (Puslit) Sukosari Lumajang, membuka kembali wisata edukasi. Unit usaha milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI tersebut, tidak hanya melakukan penelitian, tetapi juga mengedukasi petani, mahasiswa, siswa hingga taman kanan-kanak (TK).
Manajer Penelitian Puslit Sukosari Lumajang, Nanik Tri Ismadi mengatakan, setelah 2 tahun vakum, pihaknya membuka kembali wisata edukasi.
"Sebelum pandemi Covid-19, kami sudah pernah membuka wisata edukasi. Sekarang kan PPKM agak longgar, jadi kami membuka kembali dengan Prokes ketat dan jumlah pengunjung sekitar 30 persen, " ujar Nanik, perempuan berambut panjang ini.
Nanik bercerita, jika kemarin sudah ada TK dari Lumajang yang berkunjung ke Puslit.
"Kami bekerjasama dengan gurunya untuk menjaga anak-anak. Kondisi seperti ini tetap harus jalan dengan new normal," terang Nanik.
Adapun, wisata agro yang diberikan yakni proses budidaya. Bukan hanya tebu, tetapi juga budidaya pisang. Potensi besar di Lumajang yakni pisang, dan yang kedua tebu.
"Kita jelaskan apa manfaat dan fungsi pisang. Sehingga anak-anak mulai kecil sudah harus ditanamkan apa fungsi pisang, apa manfaat makan buah, seperti pisang. Karena pisang ini kan buah yang murah, dengan seribu manfaat," terang Nanik dengan fasih.
Di Puslit juga diberikan edukasi cara menanam dengan bahan organik.
"Edukasinya yakni pengenalan varietas tebu karena kami punya kebun koleksi varietas tebu. Kita terangkakn mulai cara pemupukan, cara budidaya, dan praktek tebang. Untuk proses di pabrik gula, biasanya kami tayangkan berupa video, kami jelaskan kepada mereka," papar Nanik.
Untuk biayanya, cukup murah. Hanya dengan Rp 15 ribu per anak, sudah mendapatkan materi, membawa pulang hasil tanamnya, makan buah gratis saat panen dan minum es tebu. Nanik menambahkan, hari berkunjung biasanya weekend. Seperti hari Sabtu.
"Jika hanya berkunjung ke Puslit, tidak ada biayanya. Juga studi banding, tidak dipungut biaya. Kemarin, PTPN X melakukan studi banding tentang Puslit dan belajar HGU," terang dia.
Sebagai informasi, Puslit Sukosari sudah melakukan diversifikasi pisang. Hasilnya yakni ada beras pisang, tepung pisang, tiwul pisang, sirup pisang, bola-bola pisang, es cream pisang dan masih banyak lagi. Sekarang, puslit juga mulai bergerak ke benih anggrek, aglonema dan trisan.
"Kami mempunyai keinginan menjadikan Puslit sebagai salah satu sumber benih yang ada di Jawa Timur. Kami punya aset kultur jaringan. Semoga tercapai keinginan itu," Pungkas Nanik. (mid/ns)