Astra Alami Penurunan Laba Bersih
Kinerja Grup Astra (Grup) selama sembilan bulan pertama tahun 2020 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini terutama akibat dari pandemi Covid- 19.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Kinerja Grup Astra (Grup) selama sembilan bulan pertama tahun 2020 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini terutama akibat dari pandemi Covid- 19.
Meskipun demikian, kinerja grup pada kuartal ketiga menunjukkan beberapa perbaikan dibandingkan dengan kinerja pada kuartal kedua. Hal ini karena sebagian pembatasan terkait pandemi mulai dilonggarkan. Sementara, neraca keuangan grup tetap kuat.
“Pandemi ini dan langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan dampaknya, diperkirakan masih akan berlanjut untuk beberapa waktu mendatang Hal ini masih akan memengaruhi kinerja grup hingga akhir tahun ini,” ungkap Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro dalam siaran persnya, Selasa (27/10).
Pendapatan bersih konsolidasian grup pada sembilan bulan pertama tahun 2020 sebesar Rp130,3 triliun. Angka ini menurun 26 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih, setelah memasukkan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata, sebesar Rp14,0 triliun, menurun 12 persen dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun 2019.
Dalam laporan keuangannya, tanpa memasukkan keuntungan dari penjualan tersebut, laba bersih grup menurun 49 persen menjadi Rp 8,2 triliun. Hal ini terutama karena penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan, yang disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 dan penerapan langkah-langkah penanggulangannya, serta penurunan harga batu bara.
“Sedangkan laba bersih grup pada kuartal ketiga tahun 2020 meningkat dibandingkan dengan kuartal kedua. Hal ini didukung oleh segmen otomotif dan agribisnis. Namun demikian, kinerja operasional dari sebagian besar segmen bisnis masih tertekan secara signifikan,” ungkap Djony Bunarto Tjondro.
Sementara, laba bersih segmen otomotif grup menurun 70 persen menjadi Rp 1,8 triliun, yang mencerminkan penurunan volume penjualan yang signifikan. Segmen otomotif grup kembali mencatatkan keuntungan pada kuartal ketiga setelah mengalami kerugian bersih pada kuartal kedua.
Hal ini akibat dari peningkatan volume penjualan menyusul pelonggaran penerapan langkah- langkah penanggulangan pandemi yang menyebabkan penutupan sementara pabrik dan dealer.(rd)