Banyuwangi Raih Predikat Terbaik dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin, dalam acara RBXperience dan penyerahan Hasil Evaluasi RB, AKIP, dan ZI oleh Kementerian PAN-RB di Bali.

Banyuwangi Raih Predikat Terbaik dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Bupati Ipuk saat menerima penghargaan.

Banyuwangi, HB.net - Kabupaten Banyuwangi kembali meraih predikat "A" dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan nilai tertinggi di seluruh Indonesia. Penghargaan ini didasarkan pada berbagai indikator perencanaan dan pengukuran kinerja birokrasi yang ketat dan terukur.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin, dalam acara RBXperience dan penyerahan Hasil Evaluasi RB, AKIP, dan ZI oleh Kementerian PAN-RB di Bali, Selasa (06/12/2023).

Dari total 514 kabupaten/kota di Tanah Air, hanya 15 yang mendapatkan predikat SAKIP "A", dan Banyuwangi meraih nilai tertinggi.

"Selamat. Semoga ini menjadi motivasi untuk melakukan terobosan dalam menggerakkan reformasi birokrasi yang berdampak langsung bagi masyarakat," ujar Wapres usai penyerahan penghargaan.

Secara umum, Wapres mengapresiasi peningkatan persentase instansi pemerintah dengan indeks reformasi birokrasi baik dan akuntabilitas kinerja berkategori "Baik" ke atas. "Ini merupakan hasil positif reformasi birokrasi di Indonesia," kata Wapres.

Bagi Banyuwangi, ini merupakan tahun ketujuh mendapat nilai SAKIP "A". Bahkan, Banyuwangi merupakan kabupaten pertama yang meraih SAKIP "A" pada 2017.

Selain Banyuwangi meraih SAKIP "A" dengan nilai tertinggi, dalam kesempatan itu unit kerja Banyuwangi juga meraih prestasi. Puskesmas Sempu meraih unit kerja pelayanan berpredikat menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. Selain itu, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Banyuwangi meraih unit kerja pelayanan berpredikat menuju Wilayah Bebas Korupsi.

“Kami bersyukur mampu mempertahankan SAKIP "A". Bagi kami, ini bukan semata-mata soal penghargaan, namun tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan reformasi birokrasi. Penghargaan ini menjadi evaluasi kami untuk terus meningkatkan akuntabilitas dan dampak kinerja bisa kita ukur dengan baik," jelas Ipuk.

“Ini buah kekompakan semua OPD di Banyuwangi. Fokus kinerja untuk menghasilkan outcome yang berdampak pada masyarakat, bukan hanya sekadar bekerja,” tambah Ipuk. (guh/diy)